Al-Aqsha Milik Kaum Muslimin

Al-Quds (SI Online) – Pusat Keagamaan di al-Quds menegaskan, Masjidil Aqsha akan tetap milik kaum muslimin, meski dubes AS di Israel tak menyukainya.

Dilansir Pusat Informasi Palestina, Rabu (23/5), Pusat Keagamaan menyatakan, di saat ribuan kaum muslimin beritikaf dan bersiaga di Masjidil Aqsha, dalam suasana Ramadhan di mana al-Aqsha meraih kebebasannya, dan rakyat Palestina hendak menentukan nasibnya, pemerintah Amerika dan dubesnya di Israel David Fredman melakukan penistaan terhadap 1,8 milyar umat Islam lewat foto yang dilansir media, dubes AS terlihat bahagia saat menerima hadiyah figura fota al-Quds tanpa al-Aqsha, yang diganti dengan kuil mitos yahudi.

Pusat Keagamaan merupakan organisasi yang terdiri dari: Dewan wakaf dan urusan tempat suci Islam, Lembaga Tinggi Islam, Dewan Fatwa Palestina, Dewan Hakim di al-Quds, Departemen Wakaf Islam dan Urusan Masjidil Aqsha di al-Quds.

Disebutkan bahwa kaum muslimin yang bersiaga di Palestina menegaskan penolakan dan kecaman terhadap tindakan dubes AS, dan menuntut pemerintah Amerika untuk menarik dubesnya yang bersikap rasial menantang kaum muslimin, dan memprovokasi mereka terkait tempat suci dan al-Aqsha, yang merupakan hak murni kaum muslimin, yang tak bisa dibagi oleh seorang pun.

Pusat Keagamaan menuntut pemerintah Amerika dan dubesnya meminta maaf kepada umat Islam secara jelas dan terang-terangan. Dan menegaskan netralitasnya dengan menghormati sejarah dan tempat suci di kota al-Quds dan Masjidil Aqsha.

Tindakan penistaan seperti ini memicu perang agama yang tak akan berakhir, dan pihak yang menyerukan penggusuran Masjidil Aqsha, akan mendapat balasan kehancuran rumah dan negaranya, sebagai sikap histeria gila yang bisa menghancurkan kemanusiaan.

Pusat Keagamaan menuntut OKI, Liga Arab dan PBB untuk menunaikan tanggung jawab dan mengutuk kebijakan kedutaan AS, dan menerapkan sanksi terhadap Israel atas pelanggarannya terhadap al-Quds dan tempat suci.

red: adhila