INTERNASIONAL

Dunia Kecam Pembantaian di Gaza

Gaza (SI Online) – Pembantaian yang dilakukan Israel terhadap para demonstran Gaza menuai kutukan dan kecaman negara-negara Arab dan internasional, lembaga regional dan internasional. Pembantaian dilakukan terhadap hak demonstrasi damai Palestina di perbatasan Gaza yang menentang pemindahan kedubes AS ke kota al-Quds.

PM Turki, Ben Ali Yeldrim mengutuk keras pembataian yang dilakukan Israel di Gaza. Yeldrim mengatakan, Amerika menggelar perayaan pemindahan kedubesnya ke al-Quds, di saat yang sama tentara Israel tanpa ragu membantai para pemuda sipil yang tengah menggelar demo, memperdengarkan persoalan mereka kepada dunia.

Menlu Turki Maulud Jawish Oglo menuntut OKI dan Liga Arab untuk membuat langkah bersama menyikapi pembantaian di Gaza.

Negara-negara Arab

Mesir menolak keras penggunakaan kekuatan menghadapi unjuk rasa damai, dan menganggapnya sebagai eskalasi berbahaya di wilayah Palestina.

Dalam keterangan pers kemenlu Mesir, langkah yang ditempuh Israel menyasar warga sipil hanya akan memicu ketegangan di wilayah Palestina.

Kemenlu Bahrain mengutuk keras tindakan Israel menyasar warga sipil Palestina.

Iraq lewat jubir kemlu, Ahmad Mahjub mengingatkan dampak buruk pemindahan kedubes AS ke al-Quds. Dan mengutuk keras tindakan Israel menembaki warga sipil di Gaza.

Qatar mengutuk keras pembantaian brutal yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina di Gaza, saat menunaikan hak legal mereka untuk berdemo.

Yordania menuding Isael sebagai pihak yang harus bertanggung jawab atas kejahatan yang mereka lakukan di Gaza, dan menyeru masyarakat internasional untuk melindungi rakyat Palestina.

Tokoh dan partai-partai Arab

Di Sudan, tokoh gerakan Islah, Usamah Taufik mengutuk pembantaian Israel terhadap demonstran di Gaza, dan menyebutnya sebagai bencana yang besar.

Partai Muktamar Rakyat Sudah mengutuk keras pelanggaran yang dilakukan Israel terhadap para demonstran damai aksi pawai kepulangan.

Tokoh partai, Abu Bakar Abdul Roziq dalam pernyataannya mengatakan, segenap pihak di dunia Arab dan Islam harus menekan pemerintah mereka untuk mengambil sikap kuat dan tegas mendukung persoalan Palestina, dan menghentikan kejahatan yang mengincarnya.

Tokoh Iraq Muqtada as Shadr menganggap peresmian kedubes AS di al-Quds sebagai permusuhan terhadap agama langit.

Menurutnya, peresmian kedubes AS di al-Quds sama dengan membangun kejahatan Amerika di Palestina.

Di Tunisia, sejumlah partai mengutuk kejahatan Israel terhadap demonstran di Gaza, dan menyerukan kepada masyarakat internasional untuk melakukan intervensi segera, guna menghentikan pelanggaran tersebut.

Di al Jazair, Partai Aliansi Nasional Demokratik mengutuk keras tindakan militer Israel sebagai tindakan pembunuhan dan terorisme.

Di Maroko, parlemen mengutuk keras keputusan Amerika memindahkan kedubesnya ke al-Quds.

Di Yaman, menteri luar negeri, Abdul Malik Mikhlafi mengutuk keras operasi pembunuhan yang dilancarkan Israel terhadap warga Palestina.

Negara-negara Barat

Menlu Italia, Anggelino Alfano memaparkan kekhawatiran negaranya terhadap korban Palestina di Gaza, dan menyerukan segenap pihak untuk menghindarkan diri dan tidak menumpahkan darah.

Pemerintah Inggris menyatakan kekhawatiran terhadap tindak kekerasan yang menimpa rakyat Palestina yang tengah menggelar demo damai di perbatasan Gaza.

Menlu Jerman menuntut segenap pihak untuk menjamin kondisi damai di Gaza, dan mulai menggelar gencatan senjata di Gaza.

Dalam rilisnya, Menlu Jerman menyatakan, laporan terkait bentrokan berdarah antara warga Palestina dan pasukan Israel menyebabkan kekhawatiran yang besar.

Organisasi Regional dan Internasional

Sekjen PBB Antonio Gueteres memaparkan kekhawatiran mendalam terkait jumlah korban yang terus meningkat di perbatasan Gaza.

Delegasi Kuwait di PBB menyatakan, DK PBB akan segera menggelar sidang darurat, Selasa terkait gugurnya puluhan Palestina di tangan pasukan Israel di Gaza, Senin kemarin.

Wakil HAM di PBB, Zaid ben Raed Husain menuntut diakhirinya pembunuhan terhadap demonstran damai di Gaza.

Zaid menulis di twitter, pembunuhan terhadap puluhan demonstran harus dihentikan sekarang juga.

Sementara OKI menyatakan tengah menyiapkan langkah ekonomi dan politik terhadap Negara-negara yang terlibat mendukung pemindahan kedubes AS ke al-Quds.

Ketua parlemen Arab, Misyal bin Fahmi Sulami menuntut PBB dan Dewan Keamanan untuk segera melakukan internvensi menghentikan pembantaian berdarah oleh pasukan Israel terhadap hak bangsa Palestina yang terisolasi di Gaza.

Kedubes AS dipindahkan dari Tel Aviv ke al-Quds, atas instruksi Presiden Amerika Donald Trump yang menetapkan tanggal pemindahan bersamaan dengan peringatan berdirinya Negara Israel, yaitu tanggal bencana bangsa Palestina.

Dilansir Pusat Informasi Palestina, Selasa (15/5), kementerian kesehatan di Gaza mengungkapkan bahwa korban yang gugur pada Senin kemarin mencapai 59 syahid, dan melukai lebih dari 2771 orang, akibat tindakan represif Israel.

sumber: infopalestina

Artikel Terkait

Back to top button