DAERAH

Komplikasi Paru-paru, Balita Hamzah Kritis di Rumah Sakit

Cibitung, Bekasi – Sudah dua hari Hamzah tergolek lunglai di ruang gawat darurat PICU (Pediatric Intensive Care Unit) Rumah Sakit Adam Tholib Cibitung, Bekasi. Bayi berusia delapan bulan ini menderita komplikasi radang paru-paru hingga kejang-kejang.

Mulanya Hamzah menderita batuk, pilek dan panas badan pada Kamis (1/11/2018). Karena panas badannya tak kunjung turun, sebagai pertolongan pertama, Bunda Aisyah, sang ibu, membawanya berobat ke bidan terdekat. Panas badan Hamzah mencapai 41 derajat Celcius.

Karena tidak ada perubahan dan panas badannya makin tinggi, Hamzah pun dilarikan ke Rumah Sakit Permata Bunda, Jumat (2/11/2018). Setelah diperiksa di Unit Gawat Darurat (UGD), pihak rumah sakit tidak bisa menangani karena keterbatasan alat. Hamzah pun dirujuk lagi ke rumah sakit yang lebih lengkap, yaitu RS Adam Tholib Cibitung Bekasi.

Di RS Adam Tholib, Hamzah segera diperiksa dan dipindah ke ruang PICU (Pediatric Intensive Care Unit). Dari hasil tes darah menyatakan Hamzah menderita radang paru, kejang (convulse), suspen ADB (Anemia Defisiensi Besi) dan HB terlalu rendah.

AYAH TUGAS DAKWAH DI LUAR PULAU

Saat rapat dan taklim rutin di Kantor IDC, Bekasi, pada Sabtu (3/11/2018), pihak keluarga datang ke kantor IDC menyampaikan kondisi Hamzah, dengan harapan agar IDC bisa membantu pembiayaan rumah sakit. Relawan IDC pun bergegas menuju rumah sakit melewati jalan protokol yang terkenal super macet.

Saat dibesuk Relawan IDC, balita Hamzah sedang menjalani observasi transfusi darah di ruang PICU. Nafasnya tersengal-sengal dengan alat bantu pernafasan, beberapa selang medis menancap di tubuhnya.

“Sakitnya Hamzah awalnya batuk dan pilek disertai demam tinggi. Terus ana bawa ke bidan, karena tidak membuahkan hasil ana bawa ke RS Permata Bunda. Karena alat perlengkapan yang kurang lengkap, lalu di rujuk lagi ke RS Adam Tholib Cibitung. Alhamdulillah langsung diambil tindakan dan masuk ruang PICU, hingga saat ini sedang diobservasi transfusi darah,” ujar Bunda Aisyah kepada Relawan IDC.

Tanpa dicover BPJS, biaya perawatan Hamzah di ruang PICU tentunya sangat mahal dan terus membengkak. Baru satu hari rawat inap saja biaya sudah hampir mencapai enam juta rupiah. Biaya ini akan terus membengkak karena belum bisa dipastikan kapan Hamzah bisa pulang.

Untuk bantuan pertama, Relawan IDC membayar deposit di rumah sakit sebesar tiga juta rupiah.

INFAQ DARURAT PEDULI KASIH SESAMA MUSLIM

Seiring keterbatasan ekonomi keluarga, uluran tangan kaum muslimin sangat diharapkan untuk biaya pengobatan balita Hamzah. Beban keluarganya adalah beban kita juga. Karena persaudaraan setiap Muslim ibarat satu tubuh. Jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh lainnya otomatis terganggu karena merasakan kesakitan juga.

“Perumpamaan kaum mukminin dalam cinta-mencintai, sayang-menyayangi dan bahu-membahu, seperti satu tubuh. Jika salah satu anggota tubuhnya sakit, maka seluruh anggota tubuhnya yang lain ikut merasakan sakit juga, dengan tidak bisa tidur dan demam” (Muttafaq ‘Alaih).

“Barangsiapa menghilangkan kesulitan seorang mukmin di dunia, maka Allah akan melepaskan kesulitannya pada hari kiamat. Barangsiapa memudahkan orang yang tengah dilanda kesulitan, maka Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Dan Allah senantiasa membantu seorang hamba selama hamba tersebut senantiasa membantu saudaranya…” (HR Muslim).

Bunga-bunga kasih kepedulian kaum Muslimin sangat dibutuhkan untuk membantu pengobatan balita Hamzah, agar kelak tumbuh sehat dan kuat demi perkembangan generasi dakwah Islam.

Donasi untuk membantu balita Hamzah bisa disalurkan melalui program INFAQ DARURAT ke Rekening IDC:

Bank Muamalat, No.Rek: 34.7000.3005 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
Bank BNI Syariah, No.Rek: 293.985.605 a.n: Infaq Dakwah Center.
Bank Mandiri Syari’ah (BSM), No.Rek: 7050.888.422 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
Bank Bukopin Syariah, No.Rek: 880.218.4108 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
Bank BTN Syariah, No.Rek: 712.307.1539 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
Bank Mega Syariah, No.Rek: 1000.154.176 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
Bank Mandiri, No.Rek: 156.000.728.7289 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
Bank BRI, No.Rek: 0139.0100.1736.302 a.n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
Bank CIMB Niaga, No.Rek: 80011.6699.300 a.n Yayasan Infak Dakwah Center.
Bank BCA, No.Rek: 631.0230.497 a.n Budi Haryanto (Bendahara IDC).

CATATAN:
Demi kedisiplinan amanah dan untuk memudahkan penyaluran agar tidak bercampur dengan program lainnya, tambahkan nominal Rp 3.000 (tiga ribu rupiah). Misalnya: Rp 1.003.000,- Rp 503.000,- Rp 203.000,- Rp 103.000,- 53.000,- dan seterusnya.
Laporan penyaluran dana akan disampaikan secara online di: www.infaqDakwahCenter.com.
Bila biaya pengobatan sudah tercukupi/selesai, maka donasi dialihkan untuk program IDC lainnya.
Info: 08122.700020.

Artikel Terkait

Back to top button