SUARA PEMBACA

Konsep Pembangunan dalam Islam Berbeda dengan Pemikir Barat

Tujuan pembangunan adalah untuk menjaga stabilitas keamanan di bumi bukan malah sebaliknya seperti berita yang dikutip oleh ZONASULTRA.COM. “Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Tenggara (Sultra), Lukman Abunawas menyebut kegiatan pertambangan dan kerusakan menjadi penyebab banjir bandang yang melumpuhkan kabupten Konawe Utara (Konut).

Menurutnya, sejak menjadi daerah otonomi baru (DOB), banjir yang terjadi kali ini merupakan banjir terparah yang meluas hingga enam kecamatan.

“Ini memang karena di sana banyak aktivitas penambangan dan juga karena lingkungan hidup yang sudah tidak tertata dengan baik. Sehingga itu menjadi salah satu penyebab banjir di sana,” kata Lukman, Selasa (11/6/2019).

Selain adanya kerusakan akibat pembangunan yang dilakukan oleh manusia, ternyata kurangnya serapan air di daerah tersebut menyebabkan banjir parah kali ini. Hingga meluluh lantakkan beberapa akses transportasi di delapan titik wilayah Kecamatan Langgikima, Oheo dan Asera lumpuh total dan masyarakat setempat juga memutuskan berpindah tempat untuk menyelamatkan dirinya.

Jika berbicara soal pembangunan dapat kita jabarkan secara umum, pada hakekatnya pembangunan adalah suatu proses perubahan yang terus menerus untuk menuju keadaan yang lebih baik berdasarkan norma-norma tertentu.

Pembangunan itu sendiri adalah untuk manusia dan bukan sebaliknya manusia untuk pembangunan. Pembangunan yang dilakukan harus adil dimana seluruh rakyat Indonesia dari sabang sampai merauke dapat merasakan kemanfaatannya. Manusia sebagai obyek sekaligus subyek dalam pelaksanaan pembangunan tidak boleh terlepas dari jati diri bangsa suatu negara. Pemerintah sebagai “Manager dan Sekertaris” harus terus memantau akan terlaksananya pembangunan yang tepat sehingga tidak terjadi penyelewengan fungsi dari pembangunan itu sendiri.

Dengan adanya pembangunan yang tujuannya telah dijelaskan diharapkan mampu mewujudkan kehidupan masyarakat Indonesia yang sejahtera lahir dan batin. Kerjasama yang apik dalam memperoleh kesejahteraan tidak mungkin bisa berjalan mulus tanpa adanya korelasi antara pemerintah dengan masyarakat. Bukan hanya masyarakat yang berperan dalam hal ini, pemerintah juga diharuskan turut serta dalam pembangunan ini.

Konsep awal dari adanya tujuan pembangunan tidak diterapkan oleh si pelaku pembangunan tersebut sehingga menyebabkan beberapa faktor kerusakan di bumi dan juga meresahkan masyarakat setempat. Konsep pembangunan dalam Islam jelas berbeda dengan konsep pemikir barat yang sedang diberlakukan sekarang. Dilihat dari beberapa kekacauan yang terjadi di wilayah tertentu akibat serakahnya teori pembangunan pada sistem kapitalis. Salah satunya adalah peristiwa alam yang terjadi Bukan tanpa sebab karena adanya akibat kekacauan di wilayah tersebut. Berbeda dengan sistem Islam yang menjadikan pembangunan itu untuk kesejahteraan rakyatnya tanpa merusak alam-Nya.

Jika berpacu kepada sistem Islam maka pembangunan tersebut bersifat material dan spiritual, yang mencakup pula pembangunan sumber daya manusia (SDM), sosial, kebudayaan dan lainnya. Contoh lain dari dampak pembangunan dalam sistem Islam adalah menyeluruh sebagaimana konsep yang sudah tertata dalam Islam sebagai agama yang menyeluruh. Islam tidak hanya mengharuskan ibadah spiritual belaka tetapi mencakup segalanya dimulai dari bangun tidur hingga bangun negara semua harus sesuai dengan tatanan yang sudah di tetapkan dalam Islam. Dan tidak boleh di tawar apalagi sampai dihilangkan.

Lalu bagaimana Islam memandang sistem pembangunan?

Dalam ajaran Islam itu sendiri, pengertian tentang pembangunan disebutkan sebagai “keadaan yang lebih baik daripada sebelumnya” (Walal akhiratu khairullaka minal ula, QS: 93: 4). Pembangunan menurut perspektif Islam terdapat pada hadis yang telah diriwayatkan oleh Anas bin Malik, di mana Rasulullah Saw telah bersabda yang bermaksud: “Sesungguhnya orang kafir, apabila mengerjakan sesuatu kebaikan, diberikan kepadanya sebuah kenikmatan di dunia. Sedangkan orang-orang yang beriman, maka Allah SWT akan menyimpan untuknya kebaikan-kebaikan di akhirat dan memberi rezeki kepadanya di dunia sesuai dengan ketaatannya kepada Allah SWT.”

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button