OPINI

Menyoal Wacana Penghapusan Pendidikan Agama

Wacana penghapusan mapel agama juga menjadi ancaman bagi generasi. Sekolah akan gagal mencetak generasi terbaik pemimpin masa depan. Sebaliknya hanya melahirkan pribadi-pribadi yang minim nilai-nilai ruhiyah dan berorientasi materi. Generasi trouble maker yang melahirkan kerusakan di tengah masyarakat. Bukan generasi problem solver yang menjadikan agama sebagai solusi dari segala problematika kehidupan.

Menitikberatkan pendidikan agama hanya dalam keluarga juga bukan solusi yang bijaksana. Apatah lagi di tengah sistem rusak yang merusak ini. Oleh karena itu keluarga membutuhkan peran besar negara dalam mencetak generasi terbaiknya. Sebab menjadi tanggung jawab negara membentengi generasi dari berbagai ide sesat yang merusak akidah. Termasuk sekularisme dan derivatnya.

Islam Mewarnai Seluruh Aspek Pendidikan

Islam adalah agama yang sesuai fitrah manusia. Agama yang memiliki seperangkat aturan yang paripurna (syariat). Tak ada satu pun aspek yang terlepas dari aturan Islam. Tak terkecuali aspek pendidikan. Menjadi kewajiban negara menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas. Di mana Islam menjadi asas pendidikan.

Tujuan pendidikan dalam Islam adalah membentuk manusia bertaqwa yang memiliki kepribadian Islam (syakhsiyyah islamiyyah) secara utuh, yakni pola pikir dan pola sikapnya berdasarkan akidah Islam. Dan membekalinya dengan ilmu dan pengetahuan yang berhubungan dengan masalah kehidupan.

Sementara kurikulum pendidikan wajib berlandaskan akidah Islam. Seluruh materi pelajaran dan metode pengajaran dalam pendidikan disusun agar tidak menyimpang dari landasan tersebut. Islam mewarnai dan menjadi ruh dalam setiap materi dan metode pengajaran. Sehingga siswa menjadi manusia yang beradab dan berakhlak mulia, serta cerdas dalam pemikiran. Tapi juga menjadikan ridha Allah Ta’ala sebagai tujuan hakiki yang ingin diraih dalam setiap aktivitas.

Inilah pendidikan yang mengantarkan generasi menjadi pemimpin di masa depan. Para pemimpin dari generasi khoiru ummah, yang menjadi penyokong peradaban gemilang. Bukan generasi labil yang lahir dari rahim sekularisme. Di mana agama ditaruh di pojokan rumah saja.

Ummu Naflah
Muslimah Peduli Generasi, Mentor di AMK

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button