NUIM HIDAYAT

Perubahan Masyarakat dengan Politik atau Pendidikan?

Banyak orang menyangka bahwa perubahan masyarakat atau negara dengan politik. Mereka kemudian berbondong-bondong masuk partai politik. Ada yang masuk berniat untuk mengubah masyarakat, dengan membuat undang-undang. Ada yang masuk karena pingin gaji yang besar, meski kemampuan intelektual minim. Ada yang masuk untuk batu lompatan agar dapat jabatan tertentu.

Orang-orang di partai politik saat ini jarang yang serius memikirkan masyarakatnya agar menjadi lebih baik. Kebanyakan mereka setelah menjadi anggota DPR, membagi-bagi uang atau sembako untuk masyarakat. Dengan tujuan agar ia terkenal dan ‘dipilih lagi’ nantinya. Atau mengadakan acara tertentu untuk mengenalkan diri dan terus mendapat tepukan positif dari rakyat.

Jarang di antara mereka yang serius memikirkan rakyatnya. Misalnya, bagaimana cara menolong masyarakat agar minim kemiskinan di sekitarnya. Bagaimana membuat masyarakat semakin cerdas, sehingga mereka bisa menolong diri mereka sendiri. Bagaimana mendorong masyarakat agar semakin taqwa kepada Allah dan seterusnya.

Yang dikenal banyak masyarakat, politikus atau partai politik saat ini adalah tindakan kemanusiaannya (bantuan sembako atau lainnya). Masyarakat tidak mengenal politisi sebagai aktor yang membela masyarakat yang dizalimi penguasa, aktor yang mendidik masyarakat secara serius, aktor yang memecahkan masalah masyarakat secara mendasar, atau aktor yang mempunyai gagasan-gagasan hebat sehingga masyarakat mengikutinya.

Mungkin saja ada aktor yang bisa memainkan peran di atas, tapi jumlahnya satu dua. Sangat minim.

Bila kita renungkan tentang perubahan masyarakat, maka yang mengubah masyarakat sebenarnya adalah aktor-aktor pendidikan. Kiai, ustadz, dosen, guru, motivator, penulis dan semacamnya.

Kiai dan ustadz yang hampir tiap hari berceramah, kata-katanya didengar masyarakat dan diikuti. Ceramahnya bisa mengubah orang yang tadinya tidak yakin kepada Allah menjadi yakin. Mengubah orang yang tadinya melakukan dosa-dosa besar menjadi bertaubat, kapok melakukannya lagi. Mengubah masyarakat yang tadinya enggan mencari ilmu, menjadi semangat mencari ilmu.

Dosen dan guru begitu pula. Mereka yang tiap hari mengajar di kampus atau sekolah, akan mengubah murid-muridnya menjadi lebih baik. Guru yang serius, ingin menjadikan murid-muridnya menjadi shalih, cerdas dan kreatif.

Motivator begitu pula. Keahliannya dalam orasi dan presentasi, bisa mengubah perilaku orang yang mendengarnya. Seorang motivator pintar dalam menyusun kata dan pintar dalam mempengaruhi orang.

Seorang penulis begitu pula. Penulis yang bagus maka akan membawa inspirasi bagi orang-orang yang membaca tulisannya. Penulis bisa menyadarkan orang dan mengubah perilakunya.

Politisi bisa mempengaruhi masyarakat, bila ia mempunyai keahlian mendidik juga. Kalau ia sekedar ngomong keras atau propaganda, maka pengaruhnya kecil di masyarakat.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button