#Save UighurSUARA PEMBACA

Uyghur Memanggil

Terjadi lagi dan lagi. Belum tuntas kepiluan Muslim Ghaza, Suriah, Rohingya juga Yaman, kini giliran Uyghur lagi yang mengalami kisah pilu dianiaya penguasa setempat. Ya, Si Penguasa China yang Jemawa.

Bagai teriris hati, menyaksikan nasib mereka yang dibuat semakin lemah tak berdaya. Penguasa China berbuat semena-mena terhadap mereka. Memaksa Muslim Uyghur untuk meninggalkan keimanan dan ketaatannya kepada Allah Azza Wajalla.

Ironi minoritas Kaum Muslim yang tinggal di negara kafir. Hidup dibuat kandas. Mereka diisolasi di kamp khusus, dianiaya secara fisik juga psikis, bahkan disematkan label ekstremis juga teroris. Nauzdubillah.

China yang kini berada di atas angin, merasa leluasa berbuat aniaya terhadap Muslim Uighur. Lantas di mana “taringmu” wahai pemimpin negeri Muslim?

Menanggapi duka pilu Uyghur, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan bahwa dugaan penindasan terhadap kelompok Muslim Uyghur merupakan masalah internal China. Pemimpin Arab Saudi yang memiliki cadangan minyak dan memiliki posisi tawar pun diam tak bergeming. Iran galau karena posisinya terjepit tersebab ada keperluan kucuran dana investasi China, begitupun dengan Pemimpin Pakistan.

Miris! Sangat menyayangkan sikap lemah gemulai dari pemimpin negeri Muslim yang semestinya menjadi perisai di garda terdepan. Tidakkah kalian sadari akan kewajiban menjadi seorang pemimpin?

Di dalam Islam, Imam atau pemimpin umat memiliki tugas utama yaitu sebagai penanggung jawab (rain) juga sebagai perisai (junnah). Kita dapat becermin pada kisah-kisah mengagumkan para khalifah yang menerapkan aturan Islam secara komprehensif.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button