NUIM HIDAYAT

1001 Peradaban Islam yang Mempesona

Mereka yang tidak mengambil hikmah dari sejarah, mereka akan jatuh berulang kali. Demikian kata sejarawan. Sejarah peradaban Islam adalah sejarah gemilang. Dimulai dari Madinah, peradaban Islam menempati posisi puncak dalam peradaban manusia. Kemudian peradaban Islam terang benderang di Baghdad, Andalusia dan terakhir di Turki. Entah di zaman nanti, pindah ke mana lagi.

Peradaban Persia dan Romawi saat itu tenggelam, ketika peradaban yang dibangun Rasulullah Saw muncul. Peradaban Islam, menyatukan antara jasmani dan rohani manusia. Bila peradaban Romawi atau Persia lebih menonjolkan sisi jasmani manusia, maka Islam menyeimbangkannya. Syariat Islam juga beda dengan ajaran Nashrani saat itu yang cenderung melihat manusia dari sisi rohani semata.

Islam yang dibawa Rasulullah Saw saat itu mampu membentuk pribadi-pribadi manusia hebat yang menggetarkan pemimpin-pemimpin dunia. Islam menjadi agama yang perkembangannya paling cepat di dunia. Di tanah Arab Rasulullah saw membawa peradaban Arab dari kaum yang suka berkelahi antar suku, membunuh bayi perempuan dan budaya telanjang menjadi kaum yang suka silaturahim, menghormati wanita dan berpakaian yang sopan.

Di Indonesia, para ulama mengubah kehidupan dari budaya patung menjadi budaya ilmu. Budaya yang mengagungkan pohon/patung dan mengagungkan kaum bangsawan (kasta) menjadi budaya tauhid, budaya berfikir dan mengagungkan buku/ilmu daripada sekedar bangunan batu-batu.

Belanda yang mencoba menghabisi kaum Muslim (peradaban Islam) dan menyebarkan misi Kristen gagal total dengan perjuangan tokoh-tokoh Islam. Belanda hanya berhasil mengkristenkan di daerah-daerah Sumatera Utara, Sulawesi Utara dan Maluku Utara dan sebagian kecil Jawa. Islam tetap 90 persen di tanah air.

Di Andalusia, peradaban Islam mencapai puncak peradaban di abad 8-15 Masehi. Ketika Barat masih gelap gulita dan tidak mengetahui ilmu kehidupan, di Andalusia (dan Baghdad) rumah-rumah terang benderang, buku-buku tersebar dan perpustakaan berdiri di mana-mana. Di kota Cordova saja, lebih dari 60 perpustakaan tersebar saat itu.

Mungkinkah peradaban Islam gemilang itu bisa berjaya kembali? Sangat mungkin. Ulama besar Sayid Qutb membantah bahwa kehebatan Islam di generasi pertama tidak akan terulang. Karena ada anggapan generasi pertama ada faktor Rasulullah. Sayid Qutb menyatakan bahwa kalau Rasulullah Saw menjadi faktor, maka Islam ini tidak universal, Islam tidak untuk sepanjang zaman. Kuncinya, kata Sayid Qutb adalah kaum Muslim memegang Al-Qur’an dalam kehidupan secara benar. Memegang Al-Qur’an/Islam untuk dijadikan jalan kehidupan.

Selasar Masjid Agung Sheikh Zayed di Abu Dabi.

Peradaban Barat saat ini yang landasannya filsafat (akal manusia semata) adalah peradaban yang rapuh dan menyebabkan kerusakan manusia. Maka lihatlah pornografi merajalela, budaya materialis, dan perlombaan senjata menjadi ideologi Barat atau bangsa-bangsa yang membebek kaum Barat.

Salah satu yang menarik dari peradaban Islam, adalah berkembangnya budaya ilmu dan inovasi-inovasi untuk kemakmuran manusia. Dalam buku ‘1001 Penemuan dan Fakta Mempesona Peradaban Muslim’ antara lain diungkapkan:

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button