NASIONAL

ACT Kirimkan Seribu Ton Logistik untuk Korban Banjir Kalsel

Jakarta (SI Online) – Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengirimkan seribu ton bantuan logistik untuk warga korban banjir di Kalimantan Selatan. Pengiriman dilakukan dengan “Kapal Kemanusiaan” yang dilepas dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

Seribu ton bantuan logistik itu terdiri dari bahan pangan, pakaian, popok bayi dan lansia, selimut, terpal, tenda dan logistik lainnya. Bantuan ini berasal dari masyarakat DI Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Ketua Dewan Pembina ACT, Ahyudin, menyampaikan bahwa musibah ini membuat kita semua kembali mendekatkan diri kepada Allah. Rentetan bencana alam yang terjadi merupakan ujian, di mana hikmah-hikmah kehidupan terkandung.

“Semoga Kapal Kemanusiaan ini bukan sekadar sensasi tapi sebagai bentuk kebesaran kepedulian dalam urusan kemanusiaan, dan tolong-menolong,” ungkap Ahyudin dalam sambutannya.

Ahyudin mengatakan, pelayaran Kapal Kemanusiaan merupakan bagian rangkaian penanganan tanggap darurat di Kalimantan Selatan. Hal ini mengingat kebutuhan pangan menjadi hal yang diperlukan korban bencana di fase tanggap darurat. Apalagi jumlah pengungsi saat ini masih sekitar 63 ribu jiwa.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Penguatan Peran Pesantren Indonesia (YP3I) Marzuki Alie juga menyampaikan pesannya bahwa bencana ini menjadi salah satu teguran dari Tuhan Yang Maha Esa.

“Pelepasan bantuan ini sebagai bentuk solidaritas sosial dan kemanusiaan dan kepada seluruh masyarakat Indonesia,” kata Marzuki.

Kapal Kemanusiaan ACT yang membawa 1000 ton logistik untuk korban banjir Kalsel.

Namun demikian, lanjut mantan Ketua DPR RI, hal ini jangan sampai keterusan. Menurutnya harus ada perbaikan-perbaikan tata kelola terkait urusan-urusan alam.

“Kita punya kewajiban untuk menjaga alam ini. Luar biasa lahan-lahan kita dibakar, digunduli untuk keserakahan perusahaan atau individu tertentu. Alam ini milik kita semua,maka dari itu kita semua jangan serakah, mari saling memperbaiki diri,” kata Marzuki.

Sebagai informasi, belasan kota/kabupaten di Kalimantan Selatan terendam banjir hingga setinggi atap rumah pada Januari 2021 ini. Per Kamis (28/01/2021), BPBD Kalimantan Selatan mencatat, 11 kabupaten/kota terendam banjir, lebih dari 627 ribu jiwa terdampak, 24 orang meninggal dunia, 712.129 jiwa terdampak dan sekitar 63 ribu jiwa mengungsi akibat banjir.

Sebelas kota/kabupaten yang terdampak banjir di antaranya Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Balangan, Kabupaten Tabalong, Kota Banjarbaru, Kota Banjarmasin, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dan Kabupaten Tapin.

Pada Ahad (24/01/2021), Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan memutuskan memperpanjang lagi status tanggap darurat bencana banjir selama tujuh hari sebab banjir belum juga surut. Status tanggap darurat bencana banjir di Kalsel didasarkan pada Surat Keputusan (SK) Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Nomor 360/038/BPBD/2021. Masa tanggap darurat fase pertama diberlakukan selama 14 hari, mulai 14 Januari hingga 27 Januari 2021.

Red: farah abdillah

Artikel Terkait

Back to top button