FILANTROPI

Ajak Anak-Anak Bersih-Bersih, Salah Satu Cara Da’iyyah Berdakwah

Bekasi (SI Online) – Dakwah sangat identik dengan masjid, mimbar, mengaji atau ceramah. Hal itu tidak sepenuhnya salah. Dakwah juga harus terus bergema melalui hal-hal tersebut. Masjid, mimbar dan pengajian tidak boleh kosong dan harus terus dihidupkan agar dakwah terus berjalan.

Kelompok Kafilah Dakwah akhwat (da’iyyah) yang bertugas di Kampung Bagedor, Pantai Harapanjaya, Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pun tetap meramaikan masjid, mengisi kajian, dan melakukan pengajaran.

Hebatnya lagi, mereka menggerakkan dakwah dengan cara yang lebih tradisional dan sederhana tapi akan selalu diingat oleh masyarakat juga anak-anak binaan di sana.

Bersih-bersih lingkungan mungkin kegiatan yang begitu kecil dan sederhana. Begitu melekatnya bersih-bersih sebagai sebuah kegiatan yang tanpa unsur dakwah menjadikan stigma bahwa bersih-bersih menjadi kegiatan yang biasa saja. Tapi, sehari menjelang Ramadhan 1444 Hijriyah, 10 orang da’iyyah berhasil membuat kegiatan bersih-bersih menjadi media dakwah yang akan selalu dikenang.

Daerah Muaragembong, tempat para Kafilah Dakwah bertugas sempat dikepung banjir di akhir Februari hingga menjelang Ramadhan tiba.

“Tiga hari sebelum Ramadhan, banjir baru surut,” tutur Riri, salah satu da’iyyah juga anggota kelompok Kafilah Dakwah yang bertugas di Muaragembong.

“Dan ketika Ramadhan hampir tiba, kami melakukan bersih-bersih lingkungan pasca banjir bersama anak-anak Taman Pendidikan Qur’an Jannatu Adnin,” tambahnya.

Puluhan anak bergembira dengan kegiatan ini, hal ini tergambar dari senyum mereka yang terdokumentasikan secara nyata.

“Sebelum memulai, kami menerangkan pada anak-anak bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman. Kebetulan paska banjir, sampah berserak dan lumpur berkerak membuat kami tergerak. Apalagi Ramadhan akan segera tiba, jadilah kami melakukan ini sebagai bentuk penyambutan Ramadhan,” Riri bercerita tentang bagaimana kegiatan ini bisa terlaksana.

Firda, rekan Riri juga menceritakan bahwa anak-anak begitu antusias tanpa disuruh.

“Kami hanya mengarahkan di sekitar TPQ saja, tapi anak-anak ini segera menyebar hingga ke halaman rumah-rumah warga,” ujarnya.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button