DAERAH

APBD Solo Nggak Sanggup, Pengelolaan Masjid Sheikh Zayed Solo Diserahkan pada Kemenag

Solo (SI Online) – Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo telah diresmikan pada Senin (14/11/2022) lalu. Dua kepala negara, Presiden RI Joko Widodo dan Presiden UEA Mohamed bin Zayed Al-Nahyan hadir menandatangani prasasti peresmian.

Masjid dengan bentuk bangunan mewah tersebut memang sengaja dibangun sebagai replika masjid dengan nama sama di Uni Emirat Arab (UEA). Masjid ini merupakan hadiah dari Presiden UEA kepada Presiden Jokowi.

Baca juga: Masjid Raya Sheikh Zayed Surakarta Hadiah Presiden UEA Diresmikan

Lalu, bagaimana dengan pengelolaan dan perawatan masjid yang sangat megah dan besar ini?

Untuk pengelolaan, sehari sebelum peresmian, Kementerian Agama telah melantik empat imam besar dan sejumlah pengurus yang ditunjuk pemerintah untuk mengurus masjid ini.

Mereka dikukuhkan oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin, pada Ahad, 13 November 2022 di Swiss Belhotel, Gilingan, Banjarsari, Solo.

Empat orang yang ditetapkan sebagai Imam besar Masjid Raya Sheikh Zayed Solo antara lain: Pengasuh Ponpes Al Muayyad Solo, KH Abdul Rozaq Shofawi, Pengasuh Ponpes Azzayadiy Solo KH Abdul Karim Ahmad Al Hafidz (Gus Karim), Pengasuh Ponpes Raudlatul Maarif Sendanglo Boyolali, KH Agus Maarif dan Pimpinan Ponpes Hafalan Al-Qur’an dan Imam Besar Masjid Agung Surakarta, KH Ibrahim Asyfari.

Keempat imam besar tersebut sekeligus menjabat sebagai Pengurus Pelaksana Harian Badan Pengelola Masjid Raya Sheikh Zayed Solo.

KH Abdul Rozaq Shofawi diangkat sebagai Ketua Pelaksana Harian, KH Abdul Karim sebagai Wakil Ketua, KH Ibrahim Asyfari sebagai Koordinator Imam dan Khatib, dan KH Agus Maarif sebagai Sekretaris.

Biaya Perawatan

Biaya perawatan Masjid Raya ini diprediksi melebihi anggaran belanja Kota Solo. Sehingga pemeliharaan masjid ini akan diserahkan kepada Kementerian Agama.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button