INTERNASIONAL

Banyak Perusahaan Asing Hengkang dari Rusia, Putin: Terima Kasih Tuhan

Moskow (SI Online) – Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku senang beberapa perusahaan asing telah minggat dari negara itu. Ia mengatakan hal tersebut membuat bisnis dalam negeri menggantikan mereka.

Tak hanya itu, Putin juga memperingatkan Barat bahwa Moskow masih akan menemukan cara untuk memperoleh teknologi canggih dan barang-barang mewah.

“Kadang-kadang ketika Anda melihat mereka pergi -terima kasih Tuhan, mungkin? Kami akan menempati tempat mereka dengan bisnis kami, produksi kami – itu telah berkembang, dan itu akan dengan aman duduk di tanah yang disiapkan oleh mitra kami,” kata Putin, Kamis (26/5/2022).

Putin menyebut invasi ke Ukraina sebagai titik balik dalam sejarah Rusia: Pemberontakan Moskow melawan Amerika Serikat, yang menurutnya telah mempermalukan Rusia sejak jatuhnya Uni Soviet pada 1991.

Invasi ke Ukraina membuat negara-negara Barat menarik diri dari Rusia sebagai hukuman, mulai dari BP hingga McDonald’s Corp – telah keluar tepat ketika ekonomi Rusia menghadapi kontraksi terburuk bertahun-tahun setelah gejolak keruntuhan Soviet.

Berbicara melalui tautan video kepada para pemimpin negara-negara bekas Soviet, Putin menyindir barang mewah, seperti Mercedes masih akan tersedia, meskipun ia mengakui harganya akan lebih mahal.

“Ini akan sedikit lebih mahal. Saya dapat meyakinkan Anda bahwa mereka akan membawanya (Mercedes 600s) dari mana saja, dari negara mana pun,” ucapnya seperti dikutip Reuters.

Putin mengatakan Rusia masih membutuhkan akses ke teknologi maju dari ekonomi maju.

“Kami tidak akan memisahkan diri dari ini – mereka ingin memeras kami sedikit, tetapi di dunia modern ini tidak realistis, tidak mungkin.”

Dia tidak merinci cara Rusia akan mempertahankan akses ke komponen dan perangkat lunak barat. Namun, ia berjanji upaya Barat untuk mengisolasi Rusia akan gagal.

Putin mengatakan negara-negara maju sedang bergulat dengan spiral inflasi, rantai pasokan yang rusak, dan krisis pangan tepat ketika pusat kekuatan ekonomi global telah pindah ke Asia.

sumber: cnnindonesia.com

Artikel Terkait

Back to top button