RUANG MUSLIMAH

Cinta Tak Menghalalkan Segala Cara

Tidak hanya dua ayat yang diatas, bukti atau dalil yang menunjukkan tentang cinta atau rasa kasih sayang telah termaktub dalam kitab suci untuk menunjukkan kebesaran Sang Maha Pencipta. Namun sekali lagi yang menjadi pertanyaan apakah fitrah manusia memiliki naluri berkasih sayang ini bisa dilakukan dengan berbagai cara?

Ekspresi cinta yang tidak didasari oleh koridor agama dapat dipastikan menjadikan menusia diperbudak oleh hawa nafsu. Tidak jarang ditemui hubungan yang berujung pada kerusakan peradaban manusia seperti inses (incest), hubungan tanpa status pernikahan, hingga LGBTQ+. Sungguh ini adalah ekspresi cinta yang kebablasan!

Sekulerisme Bingkai Kebebasan Berekspresi

Terpisahnya masyarakat dari koridor syariat menunjukkan kebebasan dalam menentukan aturan kehdiupan. Hawa nafsu lebih didahulukan daripada kewarasan dalam berpikir dan bertindak. Mengandalakan logika dalam menentukan benar dan salah, melupakan hakikat manusia adalah makhluk yang lemah dan butuh bergantung pada Pencipta.

Kebebasan mengekspresikan cinta merupakan bingkai dari Sekulerisme yang dilarang dalam Islam dengan tegas karena berujung pada kerusakan yang besar yakni zina. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surah Al-Isra’ ayat 32:

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

“Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.”

Dalam hadits Rasulullah menjelaskan bahwasanya awalan dari zina adalah diperturutnya hawa nafsu dengan jalan yang tidak dibenarkan syariat, dimulai dengan pandangan hingga direalisasikan dengan Tindakan. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:

كُـتِبَ عَلَـى ابْنِ آدَمَ نَصِيْبُـهُ مِنَ الـِزّنَا مُدْرِكٌ ذٰلِكَ لَا مَـحَالَـةَ : فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُـمَـا النَّظَرُ ، وَالْأُذُنَانِ زِنَاهُـمَـا الْاِسْتِمَـاعُ ، وَالـِلّسَانُ زِنَاهُ الْـكَلَامُ ، وَالْيَـدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ ، وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْـخُطَى ، وَالْقَلْبُ يَـهْوَى وَيَتَمَنَّى ، وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَ يُـكَـذِّبُـهُ

Telah ditentukan atas anak Adam (manusia) bagian zinanya yang tidak dapat dihindarinya : Zina kedua mata adalah melihat, zina kedua telinga adalah mendengar, zina lisan adalah berbicara, zina tangan adalah dengan meraba atau memegang (wanita yang bukan mahram, Pen.), zina kaki adalah melangkah, dan zina hati adalah menginginkan dan berangan-angan, lalu semua itu dibenarkan (direalisasikan) atau didustakan (tidak direalisasikan) oleh kemaluannya. (HR. Al-Bukhâri, 6243 dan Muslim, 2657)

Peradaban sekulerisme ini harus segera diakhiri. Kebebasan mengekspresikan cinta tidak akan menemukan ujung solusi dan akan terus memakan banyak korban selama penerapan aturan manusia masih dengan bingkai sekulerisme bukan dengan koridor syariat. Allahu ‘alam bisshawab.

Diana Uswatun Hasanah, Pegiat Literasi, tinggal di Malang, Jatim.

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

BACA JUGA
Close
Back to top button