NASIONAL

Dahnil: Kami Ingin Bantu Pemerintah Malah Dituduh Korupsi

Jakarta (SI Online) – Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkapkan, sebelumnya (tahun 2017 yang lalu) Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nachrowi mengundang dirinya untuk hadir ke kediamannya untuk berdiskusi. Ternyata di rumah Menteri, sudah ada Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas.

“Ketika itu Menpora menyampaikan kekahawatirannya atas potensi konflik horisontal terkait isu anti, anti toleransi, dan tudingan bahwa pemerintahan Jokowi anti Islam, dan isu ulama yang dikriminalisasi oleh Jokowi. Nah, pihak Menpora minta tanggapan saya,” cerita Dahnil usai diperiksa polisi beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut Menpora mengatakan, untuk menciptakan suasana lebih kondusif, diperlukan upaya untuk mempersatukan secara simbolik, antara GP Ansor dengan Pemuda Muhammadiyah. Lalu pihak Menpora merencanakan kegiatan bersama yang difasilitasi Kemenpora dengan melibatkan GP Ansor dan Pemuda Muhammadiyah.

“Ajakan Menpora tidak langsung saya jawab. Karena saya perlu mengkonsultasikannya dengan Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah. Intinya adalah, kami ingin membantu pemerintah terhadap kekhawatiran potesi konflik horisontal itu tadi,” kata Dahnil.

Hubungan Banser dan Kokam yang sempat menegang dikhawatirkan Menpora agar potesi konflik itu tidak terjadi. “Menpora ingin suasananya adem,” kata Dahnil.

Namun, sebelum pelaksaan kegiatan yang melibatkan Banser dan Pemuda Muhammadiyah itu dilakukan, Ketua Umum PP Muhammadiyah sudah wanti-wanti agar berhati-hati dan wasapada, dan ada kekhawatiran kalian akan dikerjai.

“Saya sendiri tidak bisa, karena sesuai UU Kepemudaan, hanya yang berusia 16-30 tahun, sedangkan saya sudah berusia 35 tahun, dan sekarang sudah usia 36 tahun. Saya telah menunjuk Ahmad Fanani,” ujarnya.

Prinsipnya, kata Dahnil, pihaknya membantu pemerintah untuk melakukan kegiatan bareng dengan GP Ansor, walau ia sudah mendapat peringatan dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

“Menpora lah yang meminta mengajukan proposal. Kami ingin bantu pemerintah malah dituduh melakukan korupsi. Parahnya lagi, ada berita di sebuah media online yang menulis, korupsi Dahnil. Saya ini pendiri Madrasah anti korupsi, saya pula yang mendampingi advokasi Novel Baswedan,” kata Dahnil.

sumber: panjimas

Artikel Terkait

Back to top button