INTERNASIONAL

Fadli Zon Raih Award dalam Konferensi Global Anti Korupsi di Qatar

Jakarta (SI Online) – Mantan Presiden GOPAC, Fadli Zon, meraih penghargaan Champion of Corruption Awards dari The African Parliamentarians Network Against Corruption (APNAC).

Penghargaan itu disampaikan dalam “the 7th Global Conference of Parliamentarians Against Corruption” yang berlangsung pada 9-10 Desember di Doha, Qatar.

Presiden APNAC Shakeel Shabbir Ahmed mengungkapkan, award tersebut diberikan atas besarnya komitmen serta keberhasilan Fadli Zon sebagai Presiden GOPAC dalam memimpin organisasi tersebut dua periode berturut-turut yaitu 2015-2017 dan 2017-2019.

Dalam sambutannya, Shakeel Shabbir Ahmed mengapresiasi kepemimpinan Fadli Zon sebagai Presiden GOPAC yang telah berhasil meningkatkan peran GOPAC dalam membangun kesadaran pemberantasan korupsi di panggung internasional. Fadli Zon dinilai oleh APNAC telah berhasil membawa GOPAC sebagai organisasi internasional antarparlemen terbesar di dunia yang fokus pada agenda pemberantasan korupsi dan good governance.

Dalam dua periode kepemimpinan Fadli Zon di GOPAC (maksimum dua periode), terdapat tiga isu utama yang menjadi perhatian GOPAC.

Pertama pengawasan parlemen dalam implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/SDG, kedua ratifikasi dan implementasi UNCAC, dan ketiga inisiatif GOPAC dalam mendorong kerangka Open Parliament.

Kontribusi GOPAC pada ketiga isu tersebut, dinilai APNAC telah berperan penting dalam meningkatkan baik integritas anggota maupun institusi parlemen.

Selain menerima awards, Fadli Zon juga dipercaya untuk memimpin Southeast Asian Parliamentarians Against Corruption (SEAPAC) organisasi regional antikorupsi Asia Tenggara.

Keputusan tersebut ditetapkan dalam pertemuan parlemen regional SEAPAC di forum yang sama. Fadli dipilih secara aklamasi dan menerima kepercayaan dari negara-negara Asia Tenggara untuk memimpin SEAPAC terutama atas dukungan dari parlemen Malaysia dan Kamboja.

Dalam keterangan tertulisnya, Rabu (11/12/2019), Fadli menyatakan, Parlemen memiliki peran penting dalam pemberantasan korupsi. Baik melalui fungsi legislasi, budgeting, dan pengawasan. Dan untuk itu, ada dua hal yang diperlukan.

“Pertama, meningkatkan kapasitas pribadi. Setiap anggota parlemen harus memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang pemberantasan korupsi. Termasuk meningkatkan budaya integritas,” kata dia.

Kedua, kata Fadli, memperkuat jaringan antar-parlemen dunia. Memerangi korupsi akan lebih efektif jika anggota parlemen bergabung bersama sebagai sebuah kelompok, bukan perorangan. Baik itu di tingkat global maupun regional. Dan di SEAPAC, parlemen Indonesia telah lama menjadi lokomotif pemberantasan korupsi di Asia Tenggara.

Pada akhir Annual General Meeting GOPAC, Fadli Zon juga diminta menjadi Wakil Presiden GOPAC mendampingi Presiden GOPAC terpilih yaitu Ketua Parlemen Qatar HE Ahmad al Mahmoud.

Red: shodiq ramadhan

Artikel Terkait

Back to top button