AL-QUR'AN & HADITS

Fokus Mengenal Al-Qur’an di Bulan Ramadan (Bagian Dua)

Nama-nama Surat dalam Al-Qur’an

Untuk apa suatu surat dalam Al-Qur’an diberikan tentu saja untuk memudahkan kita mengingat dan memahaminya.

Namun perlu kita pahami bahwa turunnya Al Quran tentu tidak langsung turun 30 juz seperti yang kita lihat sekarang. Al-Qur’an diturunkan 30 juz sekertika pada saat Lailatul Qadar dari Lauhil Mahfuzh ke Baitul Izzah di langit yang pertama, lalu diturunkan secara berangsur-angsur satu atau beberapa ayat atau satu surat oleh Malaikat Jibril dari Baitul Izzah kepada Nabi Muhammad Saw.

Sejak 5 ayat pertama dari ayat Iqra’ hingga ayat terakhir Al Quran dalam tempo sekitar 13 tahun mengawal perjalanan dakwa Nabi Muhammad Saw. darititik awal kerasulan beliau di kota Makkah hingga kemenangan beliau saw. dan para sahabatnya atas kota Makkah pada tahun 8 H dan wafat beliau pada tahun 10H.

Setiap kali beliau mendapatkan wahyu beliau meminta penulis wahyu untuk meletakkan satu ayat setelah suatu ayat atau sebelum suatu ayat. Sehingga penempatan ayat-ayat itu hingga tersusun seperti adanya sekarang adalah berdasarkan perintah Rasulullah saw. yang dibimbing oleh wahyu.

Tentang penamaan suarat-surat dalam Al Quran para ulama berpendapat sebagai hal yang tauqifi, yakni berasal dari Nabi Muhammad. Namun jika suatu surat memeiliki banyak nama, maka timbul pendapat bahwa nama asli suarat itu adalah dari Nabi Saw.

Adapun adanya tambahan bama itu adalah hasil ijtihad para sahabat dan Tabi’in.
Syaikh Abu al-Wafa Ahmad Abd al-Akhir dalam karyanya yang berjudul al-Mukhtar min ‘Ulum Al-Quran al-Karim. Ia menjelaskan sebagaimana berikut:

فَإِنْ كَانَ لَهَا إِسْمٌ وَاحِدٌ فَإِنَّ هَذَا الْإِسْمَ يَكُوْنُ تَوْقِفِيًّا قَطْعًا كَسُوْرَةِ الْأَنْعَامِ وَالْكَهْفِ وَإِنْ كَانَ لَهَا أَكْثَرُ مِنْ إِسْمٍ فَإِنَّ بَعْضَ هَذِهِ الْأَسْمَاءِ يَكُوْنُ تَوْقِفِيًّا وَبَعْضَهَا يَكُوْنُ مِنْ وَضْعِ بَعْضِ الصَّحَابَةِ أَوْ التَّابِعِيْنَ

Apabila sebuah surat hanya memiliki satu nama, maka nama tersebut bersifat tauqifi secara pasti, seperti surat al-An’am dan al-Kahfi. Dan apabila surat tersebut memiliki lebih dari satu nama, maka sebagian nama tersebut bersifat tauqifi, dan sebagian lainya berasal dari penamaan para sahabat atau tabi’in”

Contoh surat yang memiliki nama yang banyak adalah surat Al-Fatihah. Syaikh Abu Al-Wafa menyebutkan bahwa nama lain Al-Fatihah yang bersifat tauqifi hanya lima, yaitu Fatihah al-Kitab, Fatihah Al-Quran, Umm al-Kitab, Umm Al-Quran, dan Al-Sab’ al-Matsani. Kemudian, sebagian nama al-Fatihah lainya adalah bersifat ijtihadi, seperti al-Wafiyah yang merupakan hasil ijtihad Sufyan ibn Uyainah. Serta ijtihad Yahya ibn Abi Katsir yang menamai surat al-Fatihah dengan al-Kafiyah.

1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button