NASIONAL

Habib Rizieq: Yang Dimaksud Politik Identitas itu Politik Islam dan Gerakan Islam

Jakarta (SI Online) – Imam Besar Habib Rizieq Syihab secara terbuka dalam pengajiannya di Markaz Syariah, Petamburan, Jakarta Pusat, mengungkap maksud terselubung di balik kampanye menolak politik identitas yang belakangan ramai disuarakan para politisi.

Menurut Habib Rizieq, kampanye menolak politik identitas itu sejatinya merupakan sikap anti terhadap politik Islam.

“Sekarang ini yang dimaksud politik identitas itu politik Islam. Hati-hati ya ikhwah,” ungkap Habib Rizieq dalam video pengajian yang diunggah kanal YouTube IBTV, dikutip Kamis, 8 Desember 2022.

Habib Rizieq menilai, mereka yang berkoar-koar melawan politik identitas itu hanyalah berpura-pura saja dengan mengatakan ‘politik identitas itu politik yang membawa-bawa identitas agama atau suku atau lainnya. Padahal sejatinya yang dimaksud adalah politik Islam dan gerakan Islam.

“Yang dia maksud politik identitas itu gerakan Islam. Gerakan Islam itu dianggap politik identitas semua. Kita ini dikerdilkan, kita ini dikucilkan oleh mereka, kita ini dijelek-jelekkan oleh mereka,” kata Habib Rizieq tegas.

Padahal, jelas Ketua Dewan Pembina Persaudaraan Alumni 212 ini, politik identitas itu justru pernah dimainkan oleh para pejuang dalam melawan penjajah. Habib menyebut Imam Bonjol dan Pangeran Diponegoro sebagai pejuang kemerdekaan yang menggunakan politik identitas.

“Lihat Imam Bonjol berjuang, dia pakai syariat Islam, pakainnya juga pakaian ulama, dia lawan Belanda. Itu politik identitas. Begitu pula Pangeran Diponegoro,” kata Habib Rizieq.

Habib Rizieq melanjutkan, saat mewalan Belanda, Pangeran Diponegoro juga menggunakan politik identitas.

“Pangeran Diponegoro pakai jubah, pakai imamah, dia ulama, dia pakai baju ulamanya. Berarti politik identitas,” kata Habib.

Habib Rizieq lantas mempertanyakan, siapa orang dan kelompok yang tidak memakai politik identitas. Hatta sekalipun partai yang mengaku demokrat, nasionalis, semua itu adalah identitas.

“Identitas demokrasi, kebangsaan, itu namanya identitas. Jangan Islam saja yang dituduh politik identitas,” tegasnya.

Habib Rizieq berpesan kepada umat Islam agar tidak melepaskan identitas sebagai orang Islam. Sebab umat Islam berkata, berbuat, membuat berbagai program adalah mengikuti ajaran Islam.

“Kita berjuang juga demi Islam, jadi jangan lepaskan identitas tersebut,” pesan Habib.

red: farah abdillah

Artikel Terkait

Back to top button