NASIONAL

Haedar Nashir: Ada yang Merasa Mazhabnya Besar Lalu Ingin Menguasai Seluruh Umat dan Negara

Sragen (SI Online) – Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyerukan agar negara tidak bermazhab. Sebab bila hal itu terjadi, akan membahayakan bagi kemajemukan yang selama ini menjadi mozaik bangsa Indonesia.

Menurut Haedhar, Indonesia ini dibangun di atas fondasi persatuan semua. Di negara dengan kemajemukan yang tinggi perbedaan pandangan yang sifatnya cabang bukan pokok itu menjadi suatu yang biasa, saling tasamuh. Tidak boleh saling menyesatkan, merasa kelompoknya yang paling benar dan yang lain salah.

“Apalagi ada yang merasa mazhabnya besar dan kuat lalu ingin menguasai seluruh umat, ingin menguasai negara. Itu tidak betul, baik tidak betul dari segi ukhuwah, juga tidak betul dari segi ketatanegaraan,” kata Haedar dalam Tabligh Akbar dan Peresmian Masjid Islamic Center Plupuh, Sragen, Jawa Tengah, Ahad (30/10/2022).

Baca juga: Lembaga Dakwah PBNU Rekomendasikan Pemerintah Buat Regulasi Larangan Wahabiyah

Guru Besar Sosiologi ini menegaskan bahwa tidak boleh ada satu golongan atau satu mazhab yang ingin menguasai Indonesia untuk kepentingan mazhabnya untuk kepentingan mereka sendiri.

Indonesia, lanjut dia, adalah milik bersama. Inilah yang merupakan makna dari persatuan Indonesia dan makna dari gotong royong.

“Jangan sering bicara gotong royong, persatuan, atau ukhuwah, lalu bicara tentang Pancasila, kebhinekaan tapi sifatnya, wataknya, praktiknya eksklusif. Eksklusif itu tadi merasa paling benar, paling kuat, paling besar lalu menyalakan yang lain dan merasa Indonesia itu sebagai miliknya,” sindir dia.

Haedar berpesan, mereka yang mengaku warga Muhammadiyah tidak boleh ada yang memiliki sifat seperti itu.

Haedar mendorong supaya warga Muhammadiyah untuk selalu berada pada garis haluan organisasi dan kepribadian Muhammadiyah, yang bisa bergaul dengan siapapun, beramal saleh yang banyak tidak merasa paling benar dan tidak ingin menguasai orang lain, maka dia yakin keberkahan dan dibukakan pintu surga.

Ketika aktif Bermuhammadiyah, imbuhnya, harus diniatkan murni karena Allah SWT sebagai usaha memperbaiki ibadah dan menambah ibadah melalui gerakan amal nyata untuk kemanfaatan bagi seluas-luasnya masyarakat.

sumber: muhammadiyah.or.id

Artikel Terkait

Back to top button