LAPORAN KHUSUS

Harga Minyak Dunia Turun, Politisi PKS Minta Pemerintah Turunkan Harga Pertalite

Jakarta (SI Online) – Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS Rofik Hananto meminta Pemerintah untuk menurunkan harga Pertalite sebagai imbas turunnya harga minyak dunia.

Rofik mengatakan, seharusnya penurunan harga minyak dunia juga diikuti dengan turunnya harga BBM bersubsidi. Terlebih, sudah ada beberapa negara maju seperti Inggris dan Amerika yang sudah menurunkan harga BBM-nya terlebih dahulu.

“Kan ngenes, masyarakat di dunia menikmati turunnya harga, sementara masyarakat kita yang ekonominya masih susah ini tidak ikut menikmatinya,” ujar Rofik seperti dilansir pks.id, Senin (19/12/2022).

Rofik juga merespon alasan pemerintah tidak menurunkan harga BBM subsidi dikarenakan Pertalite belum mencapai harga keekonomian.

Menurutnya, dana kompensasi dan subsidi pemerintah sebelumnya sudah dialokasikan dengan asumsi USD 100 per barel, sehingga sudah seharusnya ketika harga minyak dunia turun begitupula dengan harga BBM subsidi.

“Jadi dana ini sudah menjadi hak masyarakat. Sehingga, kalau level harga minyak mentah sudah di bawah asumsi ya otomatis harus turun juga harga BBM-nya,” tutur aleg dari Dapil Jateng VII tersebut.

Rofik pun sudah menekan diturunkannya harga BBM bersubsidi tersebut sejak Agustus lalu, dimana ketika itu harga minyak dunia juga sudah mengalami penurunan.

Rofik menekan pemerintah untuk konsisten dengan penggunaan dana kompensasi dan subsidi yang sudah dialokasikan tersebut, terlebih dana tersebut tercantum dalam APBN yang juga disepakati dengan DPR.

Rofik menilai, sikap pemerintah yang inkonsisten ini dapat memunculkan kecurigaan masyarakat terhadap upaya pembangunan pemerintah lainnya.

“Apalagi saat ini sebagian publik menengarai banyaknya alokasi anggaran yang tidak tepat seperti anggaran negara untuk kereta cepat, pembangunan IKN, rencana pemberian insentif subsidi untuk pembelian kendaraan listrik dan lain-lain,” imbuh Rofik.

Dilansir dari Bloomberg, harga minyak dunia yang sebelumnya menyentuh angka 100 dollar AS per barel kini berada di angka 74,29 dollar AS (Data Bloomberg 17/12/2022).

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button