SUARA PEMBACA

Kekerasan pada Anak Buah Busuk Sistem Sekuler

Insiden kekerasan orangtua kepada seorang anak di pusat perbelanjaan kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, viral di media sosial. Lantaran tak terima putri kecilnya jatuh tersenggol ayunan yang dimainkan seorang bocah laki-laki, ayah si anak berlari ke arena bermain dan langsung menendang punggung bocah tersebut.Ya, orangtua mana yang tidak marah dan tidak terluka saat sang buah hati nya terjatuh atau merasa sakit? Semua orangtua akan merasakan hal tersebut.

Pada fakta di atas, apakah pantas orangtua pula melakukan kekerasan pada seorang anak? Walaupun anak tersebut bukan lah anak kandungnya? Ada apa ? Sehingga sikap dan perlakuan tersebut bisa terjadi?

Ternyata kekerasan terhadap anak berakar pada lepasnya pemahaman agama (Islam) di tengah individu, keluarga, masyarakat dan negara. Karena jika sesorang memiliki pemahaman agama (Islam) tidaklah mungkin hal tersebut terjadi. Karena seorang Muslim akan menemukan bahwa dalam ajaran Islam diharuskan untuk berlemah lembut pada anak. Kalapun anak harus dipukul sebagai ta’dib (pendidikan) maka tidak boleh sampai menyakiti dan tidak boleh berbekas secara fisik.

Jika orang tua pelaku kekerasan tersebut diberi sanksi berat, juga tidak cukup. Karena akan ada kemungkinan kekerasan pada anak akan terulang lagi, dan tidak akan ada efek jera pada pelakunya. Harus ada perubahan mendasar di tengah masyarakat, hingga kehidupan berdasar pada aqidah dan tolok ukur syariat Islam.

Inilah kenapa Negara harus menerapkan syariat Islam, karena dengan sistem Sekulerisme yang diterapkan sekarang tidak akan memberi solusi pada setiap masalah dengan adil, karena Sekulerisme, fondasinya pun sudah rusak dan tidak akan mungkin menjadi solusi setiap masalah.

Dan Islam menempatkan anak pada posisi strategis sebagai aset generasi masa depan. Karenanya Islam memberi aturan yang menjamin tercapainya fungsi strategis anak dengan aturan yang komprehensif di berbagai aspek kehidupan termasuk persanksian.

Lani Nur Apriliana
Karyawati, tinggal di Bandung

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button