NASIONAL

KH Khoerul Anam Pembawa Massa “FPI Reborn”: Merasa Tertipu, Dibohongi dan Diperalat, Massa Dibayar Rp150 Ribu Per Orang

Jakarta (SI Online) – Kiai Haji Khaerul Anam, orang yang membawa sejumlah massa yang mengatasnamakan diri “FPI Reborn” pada Senin kemarin di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, meminta maaf kepada Front Persaudaraan Islam (FPI).

Khaerul Anam mengaku telah tertipu, dibohongi dan diperalat oleh orang bernama Edi yang meneleponnya pada jam sembilan malam sebelum aksi.

Baca juga: Hoaks! Aksi “FPI Dukung Anies untuk Presiden 2024” Catut Nama Front Persaudaraan Islam

Di foto yang beredar di media sosial, sosok asal Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat itu nampak terlihat memantau jalannya aksi tidak jauh dari lokasi.

“Saya menyatakan kronologis yang sesungguhnya, malam saya ditelepon Bapak Edy pukul 21.00, disuruh baca doa di Monas. Pagi-pagi saya mengajak jamaah dan santri ke Monas,” kata KH Khoerul dalam video permintaan maaf kepada FPI dikutip di Jakarta, Selasa (7/6/2022).

Video permintaan tersebut diunggah di akun Twitter @DPP_LIP dan channel Youtube Islamic Brotherhood Television.

Khoerul menjelaskan, ia dan jamaah berangkat dari lokasi pukul 07.00 menuju kawasan Monas. Ketika sampai di lokasi demo, ia merasa kaget lantaran ada mobil komando yang membagi-bagikan bendera FPI. Sementara, ia menyaksikan sendiri tidak melihat satu pun pengurus atau tokoh besar FPI yang berada di area demo.

Baca juga: FPI Reborn Gelar Aksi Dukung Anies, DPP FPI: Aksi Fiktif dan Palsu

“Saya merasa tertipu dan dibohongi dan diperalat oleh orang tersebut. Selesai acara maka para jamaah selesai pukul 11.30, maka kami pulang dan jamaah selesai lokasi di pul bus maka Bapak Edi mengasihkan uang setiap jamaah dikasih Rp150 ribu, kami merasa dibohingin banget oleh orang itu,” kata dia.

Seelumnya, sejumlah massa aksi mengatasnamakan “FPI Reborn” menggelar aksi dengan melakukan long march di Jalan Medan Merdeka Selatan menuju Patung Kuda di Jakarta Pusat, Senin (6/6/2022). Puluhan massa yang diikuti ibu-ibu itu memakai baju serba putih dengan ikatan pita hijau di lengan masing-masing.

Aksi yang mengibarkan bendera putih bertuliskan FPI dan bendera putih berlogo Hizbut Tahrir Indonesia tersebut dikawal oleh kepolisian. Padahal, baik FPI dan HTI merupakan dua organisasi yang sudah dibubarkan pemerintah. Anehnya, aparat malah membiarkannya. Misi para peserta aksi adalah mendukung Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan menjadi presiden 2024.

red: farah abdillah

Artikel Terkait

Back to top button