KHOTBAH

Khotbah Jumat UBN: Menatap Idul Kurban dengan Takwa

Jiwa-jiwa yang beriman saat ini merasa sangat bahagia menyambut Iduladha yang akan dilaksanakan.

Jika ingin menjadi bagian di momen yang sangat besar ini, maka tingkatkanlah ketakwaan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, karena dengan takwa yang membuat kita bisa menikmati momen yang sangat agung ini.

Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah.” (Q.S. Al-Kautsar (108) : 1-2).

Pada hari tersebut ada dua ibadah agung yang disatukan, ibadah agung yang sifatnya vertikal (shalat), dan ibadah agung yang sangat kuat nilai horizontal/kemanusiaan (berkurban).

Beruntunglah orang-orang yang mempersiapkan dirinya dengan ketakwaan, sehingga sejak saat ini sudah bisa merasakan kebahagiaan Iduladha.

Para jamaah haji juga dalam kondisi sangat berbahagia yang pada tanggal 8 Dzulhijjah berada di Mina dan puncak kebahagiaannya pada tanggal 9, hari Arafah, karena haji itu puncaknya adalah wukuf di Arafah.

Bagi yang tidak berhaji juga sangat dianjurkan untuk berpuasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Allah Subhanahu wa ta’ala tidak akan mensyariatkan sesuatu kecuali hal tersebut mengandung keagungan.

Tema pada khotbah kali ini adalah menatap Idul kurban dengan takwa agar para jamaah sekalian memandang Iduladha dengan ketakwaan dan bisa merasakan apa yang dirasakan oleh Ibrahim dan Ismail Alaihissalam, kesabaran dari sayyidah Hajar, dan juga yang dirasakan oleh baginda Nabi Muhammad Shallallahualaihi wa sallam.

Berkurban menurut mazhab Syafi’i adalah dianjurkan, terkhusus pada kondisi saat ini, jika banyak umat Islam yang berkurban, maka akan menggerakkan roda ekonomi umat Islam. Begitu juga dengan kondisi sebagian negeri Islam yang mendesak kita semua untuk berbagi, tapi tidak sembarang berbagi.

Ada beberapa tujuan-tujuan disyariatkannya berkurban:

Pertama: Berkurban merupakan bentuk pengakuan kita bahwa Allah subhanahu wa ta’ala telah memberikan kenikmatan yang besar, sebagaimana dijelaskan dalam surah al-Kautsar. Berkurban juga merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah menundukkan hewan ternak kepada kita.

1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button