FILANTROPI

Laznas Dewan Da’wah Pulihkan Penyintas Gempa Cianjur dengan Terapi Kesehatan

Cianjur (SI Online) – Kebutuhan pos pertolongan pertama pada penyintas bencana memang sangat dibutuhkan untuk menghindari terjadinya luka atau dampak fisik yang lebih parah. Tidak hanya untuk para penyintas setempat, tetapi juga para relawan lapangan membutuhkan pos layanan ini.

Karena itu, satu hari pascagempa Cianjur (22/11), tim kemanusiaan Laznas Dewan Da’wah merespon cepat dengan membuka pos kesehatan di Kampung Karamat, Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, untuk membantu memberikan layanan terapi kesehatan sekaligus pertolongan pertama pada masyarakat dan para relawan kemanusiaan.

Salah satu warga Kampung Karamat, Didin Alamsyah, tak sadarkan diri karena tertimpa reruntuhan bangunan rumahnya. Didin dievakuasi oleh tim menuju ke pos kesehatan untuk mendapat penangan pertama sebelum dibawa ke rumah sakit.

Selain Didin, ada juga Ibu Atikah, yang mengalami patah tulang dan cidera.

Di pos, ia ditangani oleh relawan terapi kesehatan melakukan pertolongan pertama dengan pijat dan perban dan kayu untuk selanjutnya diantar ke rumah sakit.

Pos layanan kesehatan mulai ramai dengan warga yang mulai berdatangan untuk meminta bantuan pengobatan atau sekadar berkonsultasi.

Tidak hanya itu, pos kesehatan ini juga memberikan layanan terapi dan pengobatan gratis bagi warga yang terdampak dan para relawan yang bertugas saat gempa Cianjur.

“Pertama datang, kita buka posko kesehatan, harapannya ini menjadi pertolongan pertama warga setempat yang membutuhkan,” ungkap Ustaz Mohammad Sa’id, Koordinator Lapangan Tim Kemanusiaan Laznas Dewan Da’wah, Senin (05/12/2022).

Layanan kesehatan yang diberikan di antaranya adalah pengobatan oleh dokter umum, pengobatan/pemeriksaan gula darah, kolesterol, terapi akupuntur, bekam, pijat urat, al-fasdhu, lintah, hingga ruqyah.

Hingga kini, sudah sekitar 160 pasien yang sudah berobat, baik yang berobat ke posko medis atau tim tenaga kesehatan yang langsung ke tenda-tenda pengungsi.

Salah satu nya seorang anak bernama Hamzah (9) datang ke posko medis dengan ditemani ibunya. Ia mengeluhkan sakit di telinga hingga tidak bisa tidur di malam hari sebelumnya, pada Rabu 30/11/2022.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button