#Lawan IslamofobiaINTERNASIONAL

Ledek Ilhan Omar sebagai Pasukan Jihad, Anggota DPR AS dari Partai Republik Minta Maaf

Washington (SI Online) – Anggota DPR Amerika Serikat dari Partai Republik, Lauren Boebert, meminta maaf setelah menyatakan bahwa seorang anggota parlemen dari Demokrat, Ilhan Omar, menjadi bagian dari “pasukan jihad” di Capitol Hill.

“Saya meminta maaf kepada siapa pun di komunitas Muslim yang tersinggung dengan komentar saya tentang Omar. Saya telah menghubungi kantornya untuk berbicara dengannya secara langsung. Ada banyak perbedaan kebijakan untuk difokuskan tanpa gangguan yang tidak perlu ini,” kata Boebert di akun Twitter-nya, Jumat (26/11/2021).

Permintaan maafnya muncul setelah sebuah video diunggah di Twitter berisi rekaman saat dalam sebuah acara di negara bagian asalnya, Colorado, dia mengatakan ketika akan naik lift di Capitol melihat seorang petugas polisi berlari ke arahnya.

“Saya melihat keresahan di wajahnya, dan dia mencoba meraih pintu tapi sudah menutup. Saya tidak bisa membukanya, seperti ada yang terjadi. Saya melihat ke kiri saya, dan itu dia. Ilhan Omar. Dan saya berkata, ‘Yah , dia tidak punya ransel, kita seharusnya baik-baik saja,'” katanya.

Dia mengatakan itu “bukan momen ‘pasukan jihad’ pertama saya.”

Boebert adalah bagian dari kelompok anggota parlemen dari Partai Republik pendukung setia Donald Trump. Kelompok ini sering menyerang rekan Kongres mereka sendiri dengan cercaan dan hinaan. Dia berada di masa jabatan pertamanya.

Omar mengatakan di Twitter bahwa peristiwa yang digambarkan oleh Boebert dalam video itu tidak pernah terjadi, dan bahwa “Kefanatikan anti-Muslim tidak lucu dan tidak boleh dianggap normal.”

“Mengatakan saya seorang pembom bunuh diri bukanlah bahan tertawaan,” cuit Omar. Dia meminta pemimpin DPR dari Partai Republik Kevin McCarty dan Ketua DPR Nancy Pelosi mengambil “tindakan yang tepat.”

Dalam sebuah pernyataan, Pelosi dan para pemimpin senior Demokrat lainnya di DPR mengatakan “komentar dan tindakan Islamofobia yang berulang, berkelanjutan dan ditargetkan terhadap anggota Kongres lainnya, seperti pada Ilhan Omar, sangat ofensif dan memprihatinkan.”

“McCarthy dan seluruh kepemimpinan Partai Republik yang berulang kali gagal mengutuk retorika yang menghasut dan fanatik dari anggota konferensi mereka adalah keterlaluan,” kata anggota Demokrat itu.

“Kami menyerukan kepemimpinan Partai Republik untuk mengatasi masalah ini dengan anggota kongres dan akhirnya mengambil tindakan nyata untuk menghadapi rasisme.” []

Artikel Terkait

Back to top button