ALIRAN SESATNASIONAL

Mayat Pemimpin Aliran Sesat Lia Eden Dikremasi, Abunya Dibuang ke Laut

Jakarta (SI Online) – Lia Eden (73), pemimpin aliran sesat Salamullah alias Komunitas Eden, telah mati pada Jumat, 9 April pekan lalu.

Banyak pertanyaan, jika menurut Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lia Eden adalah sesat, artinya bukan bagian dari Islam, lantas bagaimana mayatnya diurus? Dimakamkan secara apa?

Pertanyaan itu, terjawab oleh penjelasan Komunitas Eden yang tersebar melalui media sosial, Selasa, 13 April 2021.

Sebelumnya, Komunitas Eden menduga Lia Eden mati kemungkinan karena serangan stroke.

Baca juga: Lia Eden Pemimpin Aliran Sesat Salamullah Mati

“Menurut dokter pribadi beliau di RS. St. Carolus, dimungkinkan wafatnya disebabkan karena terserang stroke kembali, karena sebelumnya beliau pernah terserang stroke ringan pada akhir bulan Oktober 2020. Namun sejak itu beliau sudah berangsur pulih,” ungkap Komunitas Eden.

Tentang bagaiman cara pemakaman mayat Lia Eden, Komunitas Eden menyebut bila mereka telah menerima pesan dari Lia bila dirinya mati ingin dikremasi dan abunya ditabur ke laut. Dalihnya agar menyatu dengan semesta, sehingga tak ada jejak fisik yang ditinggalkan.

Karena itu, dari Rumah Sakit St, Carolus, mayat Lia Eden lalu dibawa ke Rumah Duka Grand Heaven, Pluit, dan disemayamkan di sana hingga dikremasi pada Senin, 12 April 2021 pukul 10:10 WIB.

“Setelah itu, kami menabur abunya ke laut lepas,” klaim Komunitas Lia Eden.

Soal “pewahyuan”, dengan matinya Lia Eden, Komunitas Eden menyebut, “Pewahyuan Tuhan di Eden usai. Saat ini tak ada di antara kami, Komunitas Eden, yang menerima otoritas pewahyuan.”

1 2Laman berikutnya
Back to top button