MAHASISWA

Meraih Martabat Mulia dengan Menuntut Ilmu

Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim, baik muslim perempuan maupun muslim laki-laki. Dan kewajiban menuntut ilmu ini berlaku sejak dari buaian hingga ke liang lahat. Hal ini sebagaimana yang sering disebutkan di dalam Hadits.

Kewajiban menuntut ilmu hanya ditetapkan kepada manusia, tidak untuk makhluk lain seperti hewan dan tumbuhan. Hal ini dikarenakan manusia merupakan makhluk yang paling sempurna dibandingkan makhluk lainnya, karena manusia dianugerahi akal. Dengan akal inilah manusia dapat menuntut ilmu.

Dengan menuntut ilmu, seseorang akan dapat meraih martabat mulia. Namun tidak semua orang yang menuntut ilmu dapat meraih martabat mulia, karena banyak orang yang berilmu namun justru malah terlihat hina, bahkan lebih hina dari orang yang kurang berilmu.

Seseorang yang berilmu akan dapat meraih martabat mulia apabila mampu menjadikan ilmu yang dimilikinya bukan hanya bermanfaat untuk dirinya sendiri, melainkan juga bermanfaat untuk orang lain. Hal ini karena manusia yang paling baik adalah manusia yang senantiasa menebarkan manfaat kepada manusia lainnya. Dan lebih diutamakan untuk mengajarkan ilmu kepada orang yang membutuhkan dan menginginkannya.

Sebagaimana Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an surah Abasa ayat 1-10 yang memilki kandungan ayat bahwa Allah SWT memerintahkan Nabi Saw agar tidak berpaling dari orang yang ingin membersihkan jiwanya, membersihkan diri dari akhlak tercela, serta ingin mendapatkan ilmu, dan juga agar Nabi Saw tidak terlalu berharap agar para pemuka Quraisy masuk Islam, karena Allah yang maha memberi hidayah kepada siapa yang dikehendaki-Nya.

Allah SWT juga memerintahkan Nabi Saw supaya tidak membeda-bedakan dalam memberi peringatan kepada seseorang. Akan tetapi hendaknya menyampaikannya secara adil kepada siapa saja, tidak membedakan kaya atau miskin, pejabat atau rakyat biasa. Lebih baik bahkan wajib untuk mengutamakan menyambut orang yang membutuhkan ilmu daripada orang yang tidak membutuhkannya.

Berdasarkan ayat di atas menjelaskan bahwa setiap orang memiliki hak yang sama dalam menuntut ilmu. Dan kepada seorang pendidik sangat ditekankan untuk adil dalam memberikan pelayanan kepada orang-orang yang menuntut ilmu.

Hak menuntut ilmu ini semakin diperkuat dengan adanya hukum negara, tepatnya yang tercantum di dalam UU No. 20 tahun 2003 bab iv pasal 5, bunyinya: “Bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu”.

Apabila setiap hak menuntut ilmu dapat terlaksana dengan pelayanan yang seadil-adilnya, maka hal ini akan menambah semangat seseorang dalam menuntut ilmu. Apalagi jika semangat menuntut ilmu tersebut dibarengi dengan niat dan sikap yang benar, maka akan menjadikan seseorang yang menuntut ilmu tersebut seseorang yang bermartabat mulia.

Niat yang benar dalam menuntut ilmu maksudnya yaitu menuntut ilmu bukan diniatkan untuk menyombongkan diri atau untuk menghina orang yang kurang berilmu, karena hal ini justru akan menjadikan seseorang yang berilmu tersebut terlihat hina karena kesombongannya. Justru seharusnya sebaliknya, hendaknya seseorang menuntut ilmu dengan niat karena Allah, dan apabila dianugrahi kepintaran maka akan semakin rendah hati. Inilah penuntut ilmu yang akan meraih martabat mulia, baik di hadapan sesama manusia, maupun di hadapan Allah SWT.

Martabat mulia juga akan diraih apabila seseorang menuntut ilmu dengan cara yang benar. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surah al-Mujadilah ayat 11, “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha teliti apa yang kamu kerjakan.”

Ayat ini menjelaskan bahwa Allah memerintahkan kaum muslim untuk melakukan perbuatan yang menguatkan persaudaraan, menumbuhkan empati dan kepedulian sosial, antara lain dengan memberikan tempat kepada orang lain, terutama saat mencari ilmu, memberi kelapangan di dalam majlis ilmu, usaha mencari kebajikan dan kebaikan, berusaha menyenangkan hati orang lain, memberi pertolongan. Allah juga akan meninggikan derajat orang yang beriman dan berilmu.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button