NASIONAL

Muhammadiyah: Tak Harus Mudik, Banyak Cara Silaturrahim

Jakarta (SI Online) – Sekretaris Umum (Sekum) Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti mengatakan silaturrahim merupakan akhlak mulia dan sangat dianjurkan di dalam ajaran Islam.

Namun, dalam kondisi wabah virus corona (COVID-19) seperti sekarang, silaturahmi tidak harus bertemu langsung.

“Afdholnya silaturrahim dilakukan dengan saling berkunjung, memberi hadiah, dan berjabat tangan. Akan tetapi dalam situasi tertentu karena keadaan, jarak, dan kesempatan silaturrahim dapat dilakukan dengan cara yang berbeda,” kata Mu’ti, Ahad 29 Maret 2020 seperti dikutip Sindonews.com.

Cara berbeda yang dimaksud Mu’ti adalah bisa berkirim surat (korespondensi), surat elektronik (email), telepon, video call, dan cara-cara yang lain.

“Inti silaturrahim adalah saling mendoakan, berbagi suka-duka, dan membantu meringankan beban atau masalah,” kata dia.

Mu’ti menjelaskan, mudik adalah tradisi masyarakat Indonesia sebagai bentuk silaturrahim. Walaupun dilaksanakan dalam satu rangkaian Idul Fitri, namun mudik bukan merupakan ajaran agama. Karena itu tidak ada masalah apabila tidak mudik.

“Di dalam ajaran Islam, menyelamatkan kehidupan jauh lebih penting dibandingkan dengan melaksanakan tradisi yang mengandung risiko keselamatan,”tegasnya.

Karena itu jika tidak benar-benar mendesak sebaiknya masyarakat tidak mudik pada bulan Syawal 1441 H nanti.

“Silaturrahim dapat dilaksanakan dengan cara lain pada waktu yang lain apabila situasi sudah membaik dan aman,” tandasnya.

red: asyakira

Artikel Terkait

Back to top button