OPINI

Pendidikan dan Kesejahteraan dalam Bingkai Kemerdekaan

Pada 17 Agustus 2022 ini bangsa Indonesia merayakan kemerdekaan ke-77. Setiap perayaan hari kemerdekaan kita selalu ingat Pembukaan UUD 1945, pemerintah negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.

Dua tujuan penting, yaitu kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, masih perlu terus untuk diperjuangkan. Agenda kesejahteraan umum berkaitan dengan isu kemiskinan dan pengangguran serta agenda mencerdaskan kehidupan bangsa berkaitan dengan isu pendidikan. Kedua isu tersebut masih terus relevan hingga hari ini saat kita sudah 77 tahun merdeka.

Dalam usia semakin dewasa saat ini yang tepat untuk menilai berbagai bidang apakah tujuan Kemerdekaan sudah tercapai termasuk agenda kesejahteraan umum yang berkaitan langsung dengan isu kemiskinan dan pengangguran serta agenda mencerdaskan kehidupan bangsa yang berkaitan dengan isu pendidikan.

Apakah setelah Proklamasi pendidikan Indonesia sudah benar-benar merdeka dibanding zaman sebelum kemerdekaan? Jika zaman sebelum proklamasi kemerdekaan 1945 terutama zaman Jepang sistem pendidikan sangat mengekang penekanan pelajaran fisik dan kemiliteran ini demi kepentingan Jepang. Setelah kemerdekaan praktek kekerasan di dunia pendidikan itu berkurang tapi nuansa pengekangan kekerasan masih terasa seperti bentakan, terkadang cubitan, pukulan sejenisnya berlanjut ke laporan polisi.

Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting dalam proses pembangunan suatu bangsa. Pendidikan itu sendiri dapat diperoleh melalui tiga tempat yaitu yang pertama di lingkungan keluarga, yang kedua di lingkungan sekolah dan yang ketiga di lingkungan masyarakat. Untuk memperoleh pendidikan yang baik maka diperlukan adanya kemerdekaan diri dari seorang individu.

Kemerdekaan diri merupakan buah pikiran dari Ki Hajar Dewantara yang dijadikan sebagai dasar dari sistem pendidikan yang danutnya. Konsep kemerdekaan diri ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan Ki Hajar Dewantara atas perlakuan penjajah (Belanda) kepada rakyat Indonesia, dimana hanya para bangsawan saja yang dapat memperoleh pendidikan. Karena dasar pendidikan adalah kemerdekaan diri, maka yang dapat memperoleh penddikan adalah semua manusia tanpa terkecuali.

Makna dari kemerdekaan diri adalah mencerminkan adanya kebebasan seorang individu untuk mencari sendiri pengetahuannya serta kebebasan untuk mengembangkan bakat alamnya tanpa harus menyimpang dari aturan-aturan kehidupan yang ada. Kemerdekaan diri merupakan kebebasan yang terikat, sehingga individu tidak dapat berbuat sewenang-wenang.

Dalam kemerdekaan diri diperlukan adanya pembatasan-pembatasan, yaitu kemerdekaan diri yang tidak melanggar tata tertib sekolah, tidak melanggar etika berpendidikan, tidak melanggar hak asasi manusia, tidak melanggar norma kesusilaan, tidak melanggar kurikulum pendldikan.

Konsep kemerdekaan diri dari Ki Hajar Dewantara ini mempunyai sifat yang otonom, kemerdekaan diri tercermin dalam disiplin pribadi, kemerdekaan diri menjunjung tinggi kedaulatan pribadi, kemerdekaan diri merupakan wujud tanggungj awab dari masing-masing individu dan juga merupakan kodrat alam. Konsep kemerdekaan diri dari Ki Hajar Dewantara ini mempunyai relevansi kuat dengan pelaksanaan pendidikan nasional.

Di Finlandia, negara dengan sistem pendidikan terbaik sedunia, sekolah dijadikan sebagai pusat komunitas dan siswa berperan aktif di mana mereka menetapkan target dan menilai diri mereka sendiri. Konsep Merdeka Belajar yang diharapkan penggagasnya merangsang siswa untuk menjadi pemimpin yang inovatif dengan rasa membumi.

Undang-undang No. 12 tahun 2012, mengamanatkan agar seluruh pemangku kepentingan pendidikan di Indonesia berupaya meningkatkan sistem pembelajaran untuk mewujudkan suasana belajar bagi para peserta didik agar lebih aktif dalam meningkatkan kemampuannya di segala bidang mulai dari kepribadian, softskill, ketrampilan, hingga bela Negara.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button