NASIONAL

Pengamat Intelijen: Dalam Perjuangan, ‘Nafas’ Umat Islam Harus Panjang

Jakarta (SI Online) – Pengamat intelijen Suripto mengatakan, dalam perjuangannya umat Islam harus memahami peta kondisi Indonesia saat ini.

“Sistem ekonomi dan politik saat ini yang mendominasi sistem oligarki, kapitalisme gaya baru, inilah misi kita semua untuk bisa mengatasi ini agar bisa kembali berdaulat,” kata Suripto dalam diskusi di markas Koppasandi (Komando Ulama untuk Pemenangan Prabowo-Sandi) di Jl Cipinang Cempedak Raya No 5, Jakarta Timur, Sabtu (23/3/2019).

Oleh karena itu, kata Suripto, momen pemilu pada 17 April mendatang itu baru menjadi sasaran antara. “Setelah itu masih ada agenda lain, misalnya produk undang-undang sistem ologarki itu harus direvisi atau dicabut seperti aturan pengerukan sumber-sumber kekayaan alam kita, yang mengekang keadaulatan kita, yang membuat kita dijajah dengan gaya baru,” ungkap mantan anggota DPR RI itu.

Menurutnya, kondisi bangsa saat ini harus disadari oleh semua pihak. “Karena itu ‘nafas’ kita harus panjang, jangan hanya untuk 17 April,” pesannya.

Selain itu, Suripto berharap masyarakat jangan sampai terpecah. “Jika dua kubu ini dibiarkan, ke depan tidak hanya adu bacot tapi bisa adu jotos, ini kerawanan. Dan kita khawatir ada peranan asing dalam memihara kondisi ini,” jelasnya.

Ia memprediksi pada 17 April ada kemungkinan mobilisasi massa. “Di hari itu, ketika dua kubu melihat hasil quick count lalu masing-masing klaimnya menang, lalu menunggu hasil resmi pada bulan-bulan berikutnya, apa yang akan terjadi?” tuturnya.

Oleh karena itu pihaknya memberikan bekal kepada peserta diskusi yang hadir agar bisa kristis dalam membaca keadaan. “Kita harus mengikuti perkembangan, jangan sampai kita terjebak dalam situasi konflik, kita harus menjaga persatuan,” tandas Suripto.

Diskusi ini digelar oleh Gerakan 8 Penzuru (Pengikut Zhuriyat Rasulullah) dan Koppasandi. Selain Suripto, hadir juga Sekjen Koppasandi KH Muhammad al Khaththath dan anggota DPR RI Mardani Ali Sera.

red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button