NASIONAL

Penghafal Al-Qur’an Dituduh Radikal, Kiai Didin: Itu Kejahilan yang Luar Biasa

Bogor (SI Online) – Generasi Islam terdahulu pernah melahirkan peradaban yang penuh dengan nilai-nilai keadilan, kejujuran, kesejahteraan dan persamaan hak tanpa ada diksriminasi. Generasi yang melahirkan peradaban yang mulia tersebut adalah generasi pecinta Al-Qur’an.

“Namun saat ini perkembangannya berbeda, ada sebuah ancaman yang serius terhadap umat Islam, terhadap pecinta Al-Qur’an, terhadap para pemuda good looking, seolah-olah perbuatan yang mendekatkan diri kepada Al-Qur’an itu adalah cikal bakal radikalisme dan terorisme,” ujar KH Didin Hafidhuddin di Masjid Al Hijri, Kota Bogor, Jumat (11/9/2020).

Menurutnya, pernyataan tersebut bukan keluar dari sembarang orang, tapi seorang menteri yang seharusnya mengurus umat Islam. “Dia menyatakan dengan gaya yang sangat kasar, bahwa cikal bakal radikalisme sangat mudah, yaitu anak muda yang good looking, yang hafal Qur’an. Itu yang dikatakan, merurut saya ini kejahilan yang luar biasa, dia menghina penghafal Al-Qur’an yang dimuliakan Rasulullah Saw,” jelas Kiai Didin.

Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menjelaskan bahwa Rasulullah sangat mengapresiasi dan memuliakan umatnya yang cinta dan mengamalkan Al-Qur’an, karenanya Beliau memerintahkan umat Islam mengajarkan anak-anaknya dengan materi pendidikan Al-Qur’an.

“Jadi jika dikatakan ahli Al-Qur’an sebagai calon radikalis atau calon teroris, ini sebuah ucapan yang susah diterima akal sehat, karena bertentangan dengan ajaran Islam. Saya sampaikan di MUI, andai pernyataan seperti ini dibiarkan kita khawatir akan terjadi ketakutan, takut kepada Islam, Islam digambarkan suatu yang buruk, dan ini Islamphobia,” ujar Kiai Didin.

“Padahal kalau secara jujur, tidak pernah terjadi sepanjang peradaban manusia yang seagung dan semulia peradaban Islam yang dilandasi Al-Qur’an dan sunnah,” tambahnya.

Oleh karena itu, kata Kiai Didin, gerakan-gerakan yang mensosialisasikan Al-Qur’an harus terus dilakukan. “Kita jangan terpedaya dengan omongan-omongan yang tidak bertanggung jawab, siapapun dia. Kita tetap mencintai Al-Qur’an dan kita harus terus melahirkan genarasi Al-Qur’an,” tandasnya.

red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button