SIRAH NABAWIYAH

Perang-Perang di Bulan Ramadhan

Setelah hijrah ke Madinah, Rasulullah Saw dan para sahabat telah melalui sembilan Ramadhan dengan penuh kebersamaan. Sungguh, mereka telah melewati bulan Ramadhan dengan berbagai macam peristiwa yang bisa dijadikan contoh pengorbanan dan penyerahan diri kepada Allah SWT dalam upaya untuk meninggikan kalimah-Nya.

Peristiwa Masjid ad-Dhirar

Tahun pertama setelah Hijrah, Rasulullah Saw telah mengutus pamannya, Hamzah ibn Abdul Muttalib bersama tiga puluh sahabat yang lain ke Saif al-Bahr untuk menghadang tiga ratus orang Quraisy yang telah berkemah di kawasan tersebut.

Kaum Muslim hampir menyerang kaum kafir tersebut, tetapi mereka dihalangi oleh Majdy ibn Umar al-Juhany, seorang munafik dari Madinah, dengan harapan untuk memecahkan kesatuan umat Islam. Ia juga membangun sebuah masjid yang dikenal dengan Masjid ad-Dhirar. Rasulullah Saw telah memerintahkan para sahabat untuk merobohkan masjid tersebut di bulan Ramadhan, selepas beliau kembali dari perang Tabuk.

Peperangan Badar

Pada hari ke tujuh belas di bulan Ramadhan, tahun kedua Hijrah, Allah SWT benar-benar telah memisahkan antara kebenaran dan kebatilan di peperangan Badar yang agung. Allah SWT menganugerahkan kemenangan yang cemerlang kepada kaum Muslim di hari itu. Sebuah kemenangan yang tidak mungkin dilupakan di sepanjang sejarah umat manusia. Allah SWT telah menerangkan peristiwa ini di dalam firmanNya:

“Dan sesungguhnya Allah telah menolong kamu mencapai kemenangan dalam peperangan Badar, sedang kamu berkeadaan lemah (karena kamu sedikit bilangannya dan kekurangan alat perang). Oleh itu bertakwalah kamu kepada Allah, supaya kamu bersyukur (akan kemenangan itu). (Ingatlah wahai Muhammad) ketika engkau berkata kepada orang-orang yang beriman (untuk menguatkan semangat mereka): Tidakkah cukup bagi kamu, bahawa Allah membantu kamu dengan tiga ribu tentera dari malaikat yang diturunkan?” (Qs. Ali-Imran [3]: 123-124).

Perang Badar merupakan peperangan besar pertama bagi umat Islam. Rasulullah Saw meninggalkan Madinah bersama 313 sahabat, dua ekor kuda dan tujuh puluh ekor unta menuju ke Badar. Pada 17 Ramadhan tahun kedua Hijrah mereka berhasil mengalahkan tentara musyrik yang berjumlah 1.000 orang, yang dilengkapi dengan 100 ekor kuda dan 700 ekor unta yang datang dari Mekah di bawah pimpinan Abu Jahl sendiri.

Dalam peperangan Badar, Allah SWT telah mengutus para malaikat yang bertugas membantu Rasulullah Saw. Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya Aku akan membantu kamu dengan seribu (bala tentera) dari malaikat yang datang berturut-turut.” (Qs. al-Anfâl [8]: 9).

Ketika menerima wahyu ini, Rasulullah sedang beristirahat sejenak. Namun, ketika beliau menerima wahyu tersebut, beliau mengangkat kepalanya disertai kegembiraan di wajahnya. Lantas beliau bersabda, “Wahai Abu Bakar, sampaikanlah berita gembira, sesungguhnya kemenangan dari Allah sangatlah dekat. Demi Allah! aku melihat malaikat Jibril dan tentaranya telah datang seperti pasir yang bertaburan.”

Sesungguhnya, perang Badar telah menunjukkan kepada kita, bahwa kekuatan iman yang dimiliki umat Islam merupakan penentu kemenangan bagi kaum Muslim, sekaligus sebagai penanda kehancuran bagi kekuatan tentera kufur.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button