NASIONAL

Pertama di Indonesia, Jakarta Punya Tiga Ruang Limpah Sungai

Jakarta (SI Online) – Pemprov DKI Jakarta melakukan berbagai inovasi dan terobosan untuk mengendalikan banjir. Salah satunya adalah menggunakan pendekatan berbasis alam.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, di Indonesia belum ada proyek yang mengedepankan solusi berbasis alam untuk menangani luapan air sungai ketika debit yang tinggi, di antaranya karena faktor curah hujan.

Karena itu Pemprov DKI Jakarta membangun tiga Ruang Limpah Sungai (RLS), yakni RLS Lebak Bulus, RLS Brigif, dan RLS Pondok Rangon.

“Yang berbasis alam ini sudah dilaksanakan di berbagai negara, Indonesia belum. Tapi alhamdulillah proyek ini menandai sebagai proyek pertama yang berbasis alam untuk selesaikan masalah limpahan air sungai,” kata Anies dalam pembukaan secara simbolis RLS Brigif, Jakarta Selatan, Kamis (6/10).

“Dan kita bersyukur dan bangga, alhamdulillah sebuah ikhtiar panjang itu tuntas. Nature base solution atau solusi berbasis alam, namanya menjadi Ruang Limpah Sungai,” tambahnya.

RLS merupakan salah satu project pertama di Indonesia berbasis alam yang menangani limpahan air sungai agar dapat mengurangi beban aliran sungai di kawasan hilir atau saat dialirkan ke laut.

“Limpah ini punya makna berlebih tapi yang positif, dan Alhamdulillah air yang berlimpah disiapkan tempat untuk menampungnya. Jadi, kita punya pendekatan baru, di mana kita sediakan ruang parkir air sementara saat air sungai berlimpah, guna mengurangi beban di kawasan hilir sungai,” paparnya.

Lebih lanjut, Gubernur Anies menerangkan bahwa kehadiran RLS selain berfungsi dalam pengendalian banjir juga memiliki fungsi sebagai Ruang Terbuka Biru (RTB) yang harapannya akan mengembalikan ekosistem sempadan sungai seperti sedia kala sekaligus menjadi ruang ketiga yakni tempat interaksi dan berkegiatan antarwarga.

“Nature base solution ini juga memanfaatkan infrastuktur biru dan hijau, di mana warga nantinya bisa berkegiatan di tempat ini, dan Ruang Limpah Sungai ini adalah upaya mengembalikan ekosistem sempadan sungai yaitu menahan air pada saat terjadi limpahan, tapi juga menjadi ekosistem sungai yang hidup. Sehingga, kita berharap akan muncul kembali hewan air, tanaman rindang, dan burung yang berdatangan dan menjadi ekosistem yang sehat,” ungkapnya.

red: a.syakira

Artikel Terkait

Back to top button