OPINI

Pledoi Ustazah Kingkin Anida

PENGANTAR REDAKSI: Aktivis kemanusiaan sekaligus seorang mubalighah dan guru ngaji, Ustazah Kingkin Anida, saat ini tengah menjalani persidangan dengan dakwaan telah melanggar Pasal 14 dan 15 KUHP tentang penyiaran berita bohong yang menyebabkan keonaran. Sidang dilaksanakan di PN Tangerang, Banten.

Pada sidang Selasa, 16 Maret 2021, usai Tim Penasihat Hukum menyampaikan pledoi, Ustazah Kingkin juga berkesempatan menyampaikan nota pembelaan (pledoi) pribadinya. Suasana berubah menjadi haru.

“Beliau membacakan pledoinya dengan sepenuh perasaan, sehingga semua yang hadir terdiam seakan merasakan apa yang dialami beliau selama lima bulan berada di dalam penjara,” tulis suami Ustazah Kingkin, Satria Hadi Lubis, melalui akun facebooknya, Selasa (16/03/2021).

Baca juga: PAHAM Jakarta: Ustazah Kingkin Anida Korban Hoaks, Bukan Pelaku

Berikut adalah naskah Pledoi Ustaz Kingkin yang dibacakan pada Selasa, 16 Maret 2021 di depan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tangerang. Selamat membaca.

***

Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum wr. wb.

Kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang saya hormati, Bapak/Ibu Jaksa Penuntut Umum yang saya hormati, Tim Penasihat Hukum yang saya hormati dan hadirin sidang yang saya muliakan.

Sebelum nota pledoi pribadi ini saya kemukakan, izinkan saya untuk mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayahnya, sehingga hari ini saya dapat membacakan dan menyampaikan pembelaan pribadi saya di dalam sidang yang terhormat ini.

Harapan saya, dengan pembacaan pledoi pribadi yang disampaikan kepada Majelis Hakim Yang Mulia dan dihadapan hadirin persidangan ini, kiranya dalam memberi putusan nanti, Majelis Hakim Yang Mulia akan terketuk hati nurani dan sisi kemanusiaannya sehingga dapat memberikan putusan yang seadil-adilnya dan yang terbaik bagi saya.

Saya, Kingkin Anida, seorang ibu dengan delapan orang anak. Paling besar usia 30 tahun dan paling kecil anak saya perempuan masih berumur 10 tahun. Saya pecinta kebenaran dan kejujuran.

Saya berprinsip seperti yang Rasullulah Saw sabdakan: “Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan mengantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Hati-hatilah kalian dari berbuat dusta, karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan akan mengantarkan pada neraka. Jika seseorang sukanya berdusta dan berupaya untuk berdusta, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.” (HR. Muslim no. 2607).

Prinsip kebenaran dan kejujuran ini juga yang saya ajarkan kepada anak-anak saya.

1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button