NUIM HIDAYAT

Prabowo Mengancam Pecat Fadli dari Gerindra?

Itulah desas-desus politik yang terjadi hari-hari ini. Prabowo mengancam pecat Fadli dan Jokowi mengancam pecat Prabowo kalau tidak bisa membungkam Fadli. Namanya desas-desus bisa benar dan bisa tidak. Tapi desas-desus kadang menyibak apa yang tidak nampak oleh mata.

Ketika saya menulis di facebook pagi ini tentang Fadli, seorang netizen bernama Adi Sampurna Dua menyatakan, ”FZ sedang diliburkan ke Rusia. Akun dan password twitternya disita Prabowo. Setelah diceramahi sampai pagi oleh tiga petinggi Gerindra di Sentul.”

Sejak 13 November sampai saat ini, Fadli tidak melakukan cuitan di twitter. Biasanya ia tiap hari selalu menulis di medsos yang banyak dipenuhi isu politik itu. Meskipun ia ada di luar negeri. Terakhir Fadli mencuit tentang kenapa Jokowi tidak menengok kasus banjir di Sintang, masalah Permendikbud 30/2021, aksi bertani Puan Maharani dan Densus yang mengidap Islamofobia karena menggerebek kotak amal di Lampung.

Kata Fadli, ”Permendikbud ini maksudnya baik, tapi pendekatannya liberal bukan Pancasilais yang relijius. Mungkin yang bikin kurang lama jadi orang Indonesia. Segera revisi atau cabut saja. Dengarkan ormas keagamaan yang sudah ada jauh sebelum Indonesia merdeka.”

Mengutip berita di idtoday.co, Fadli menulis, ”Sentil Jokowi di Mandalika, Fadli Zon: Selamat dan Luar Biasa Pak, kapan ke Banjir Sintang?” Seperti diketahui banjir saat itu sudah tiga minggu melanda Sintang, Kalimantan.

Mengutip berita di Pikiran Rakyat Tasikmalaya, Fadli Zon menulis, ”Soroti Aksi Bertani Puan Maharani Saat Hujan: Belum belajar pencitraan 4.0?”

Mengritik Densus 88, Fadli menyatakan,”Ini ancaman nyata dan tantangan terbuka. Ayo tak usah urusin kotak amal, pohon kurma, air zam-zam dll yang dekat dengan umat Islam. Uruslah ancaman TPNPB-OPM. Jaga NKRI.” Fadli juga menyatakan, ”Urus KKB, ini malah lawan kotak amal.” Ia juga menyatakan, ”Hampir tiap hari tangkap teroris, apa yang diteror? Mau teror siapa? Kalau di luar negeri biasanya teroris ngaku apa tujuan dan kehendaknya. Ini malah melawan kotak amal dan kurma. Uruslah KKB di Papua.”

Sebagai intelektual dan politisi praktis, tentu ada hal yang besar yang menyebabkan Fadli tidak melakukan cuitan di twitter. Biasanya Fadli mencuit tidak satu kali sehari. ‘Kegiatan apapun’ yang ia lakukan, ia langsung cuit di twitter. Dan banyak wartawan yang menunggu-nunggu cuitan Fadli untuk diberitakan.

Cuitan Fadli memang ‘selalu menarik’. Ia seringkali melengkapi cuitannya dengan foto atau berita di media. Ia menjuluki dirinya dengan jubir rakyat. Pengikutnya di twitter sebanyak 1,7 juta. Maka jangan heran, bila kini Fadli berdiam diri selama 10 hari dari twitter banyak orang atau media menanyakannya. Terakhir, Said Didu menyatakan, bahwa Fadli Zon baik-baik saja di luar negeri.

Laki-laki kelahiran 1 Juni 1971 ini, memang sudah lama kenal Prabowo. Mungkin sekitar tahun 1997-an. Ia makin dekat dengan Prabowo ketika Prabowo menjabat sebagai Pangkostrad dan terjadi kerusuhan Mei 1998. Meski cukup dekat, kabarnya tahun 2000-an ia pernah bertengkar dengan Prabowo, entah masalah apa.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button