SUARA PEMBACA

Prestasi Miris Bisnis Haram Prostitusi

Lembaga peneliti pasar gelap dunia termasuk prostitusi, HAVOCSCOPE, merilis laporan yang mengejutkan. Laporan tersebut berisi tentang perputaran uang di dunia hitam prostitusi yang disumbang dari kontribusi beberapa negara.

Memuat nama Indonesia di antara 24 negara yang ada di daftar Havocscope. Menurut laporan ini, perputaran uang di dunia prostitusi di Indonesia mencapai US$ 2,25 miliar atau setara Rp32 triliun (pada kurs Rp14.500).

Havocscope mencatat total perputaran uang dari bisnis prostitusi di dunia, mencapai US$ 186 miliar atau bila dihitung dengan kurs saat ini mencapai Rp2.697 triliun (kurs: Rp14.500/dolar AS). (detik.com, 7/1/2019).

Rp32 triliun menjadi angka fantastis untuk bisnis haram prostitusi. Prestasi miris yang dicapai rezim ini. Alih-alih menuntaskan problematika perzinaan dan pergaulan bebas. Jerat syahwat prostitusi malah dijadikan ladang bisnis.

Paradigma dasar kapitalisme dimana materi menjadi tujuan, telah menjerumuskan manusia ke lembah kehinaan. Halal dan haram tak lagi menjadi standar perbuatan. Semua adalah halal selama dapat memuaskan syahwat. Maka tak heran perzinaan dijadikan ajang mengeruk pundi-pundi rupiah.

Maraknya perzinaan seharusnya menjadi perhatian serius penguasa. Sebab perzinaan tak hanya perbuatan haram, tapi juga mendatangkan azab. Maka, cukuplah sabda Kanjeng Rasul Shallallahu ‘alayhi wa Sallam jadi pengingat.

“Jika zina dan riba telah merajarela di suatu negeri, berarti mereka telah menghalalkan azab Allah atas diri mereka sendiri.” (HR al-Hakim).

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button