OPINI

Rakyat Akui Kehebatan Anies, tapi ‘Guru Bangsa’ Kompak Menjegalnya

Tak habis pikir dan heran sekali. Kita punya figur yang bagus –-bahkan relatif mendekati kesempurnaan di tengah kehancuran moralitas hari ini. Dia adalah harapan di tengah maraknya korupsi dan mafia yang tumbuh pesat di semua lini.

Sayangnya, orang-orang yang disebut sebagai guru bangsa, yang seharusnya visioner dan mengerti situasi negara yang sedang parah, malah sibuk mau menyingkirkan figur yang bagus itu. Padahal, orang tersebut memiliki kualitas unggulan yang diperlukan untuk misi perbaikan Indonesia.

Sungguh sulit memahami jalan pikiran Jokowi, Megawati, Luhut Panjaitan, Henderopriyono, para politisi senior, dan bahkan sejumlah intelektual. Rakyat mengakui Anies Baswedan memiliki specs dan fitur yang lengkap untuk diberi mandat sebagai lokomotif perubahan. Tapi, para elit bangsa tadi malah berusaha sekuat tenaga menjegal Anies agar tidak ikut pilpres 2024. Mereka tak rela Anies menjadi presiden.

Siapa yang tidak geleng-geleng kepala. Tak mungkin mereka itu tidak bisa melihat kualitas pribadi Anies. Tak mungkin juga mereka tidak tahu prestasi Anies di Jakarta. Dan boleh dikatakan mustahil mereka tidak memperoleh informasi tentang kemampuan Anies di forum-forum internasional.

Ini sangat mengherankan meskipun kita bisa memahaminya. Yang membuat kita buntu adalah: mengapa mereka tidak mau memberikan kesempatan kepada Anies untuk duduk sebagai presiden? Dia bukan orang yang dicomot entah dari mana. Jejak Anies sangat terang-benderang. Dia telah menunjukkan kapabilitas dan kapasitasnya selama lima tahun sebagai gubernur Jakarta.

Sekiranya nanti Anies, sebagai presiden, tidak menguntungkan rakyat, dia bisa kita berhentikan di tengah jalan atau biarkan masa jabatannya selesai. Tidak usah dipilih lagi. Bahkan, kalau dia melakukan pelanggaran pidana, kita tegakkan saja hukum yang berlalu. Toh, Anies selama ini sering berteriak soal penegakan hukum dan keadilan, bukan?

Kalau tak becus, Anies bisa dengan mudah dilengserkan dari kursi presiden. Sebab dia tidak punya partai politik, tidak punya ormas, dan tidak punya uang pula. Dia juga tidak punya koneksi dengan para taipan yang bisa menyediakan uang untuk membeli para penguasa agar Anies bisa terus berkuasa.

Artinya, tidak perlu takut pada Anies kalau dia duduk sebagai presiden. Dari sisi basis politik dan finansial, Anies tidak kuat. Dia tidak punya blok politik sendiri. Begitu juga dari sisil finansial. Anies bukan pengusaha super kaya.

Anies itu hanya kuat dalam hal integritas, kecerdasan, kemampuan memimpin, dan kepiawaian dalam merumuskan solusi untuk berbagai problem yang muncul. Dia tidak akan mampu menghindari kejaran hukum jika dia bersalah. Ditambah lagi tekad Anies untuk menegakkan hukum atas siapa pun, termasuk dirinya.

Anies tidak seperti Presiden Soeharto, Presiden Gus Dur, Presiden Megawati, atau Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Keempat presiden ini memiliki kendaraan politik sendiri yang cukup kuat. Terlebih lagi, Anies akan berbeda kontras dengan Presiden Jokowi. Pak Jokowi memiliki semuanya lengkap dan kuat. Kuat blok politik dan sangat kuat dukungan dari para konglomerat. Plus, berbagai institusi negara, khususnya Polri, selalu siap memihak Jokowi.

Tidak demikian halnya dengan Anies. Belilau ini pemalu. Malu dan berat hati melibat-libatkan institusi negara untuk kepentingan sendiri. Dia merasa terhina kalau publik menilai dirinya ngawur, tak beretika, tak tahu aturan, melanggar konstitusi, dll. Kecil kemungkinan Anies bisa menandingi Jokowi untuk urusan hantam kromo.

Jadi, tidak perlu khawatir. Presiden Anies tidak akan seperti Presiden Jokowi saat ini. Anies tidak akan merendahkan martabatnya dengan, misalnya, upaya menunda pemilu atau berusaha tiga periode.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

BACA JUGA
Close
Back to top button