REMAJA

Remaja Ngompol

Guys, kalian suka merhatiin peristiwa-peristiwa yang berkembang dan jadi berita di media massa nggak? Kalo nonton tivi nih, sebenarnya yang kalian tonton tuh acara apa sih? Sepak bola? Musik? Sinetron? Infoitainment? Atau berita? Atau nggak nonton tivi?

Hmm.. sebenarnya semua contoh acara itu bisa saja terkategori informasi dan berita lho, termasuk yang hiburan sekalipun bisa saja bernilai informasi yang dikemas lewat hiburan. Tetapi persoalannya, kita harus menelaah setiap fakta: mengapa konser musik bisa ada dan digemari, mengapa sinetron digandrungi, kenapa juga ada ustad yang gaya hidupnya mirip artis/seleb di dunia hiburan, alasannya apa BBM (Bahan Bakar Minyak) akan dinaikan, kok bisa sih ada pejabat yang korupsi padahal uang mereka kan udah banyak, dan sejuta tanya yang membutuhkan jawaban bisa kamu ajukan. Pernah nggak kepikiran kayak gitu?

kalo yang di benakmu cuma mikirin pacaran, sekolah, belajar, dugem, hura-hura, hangout, galau, update status di twitter dan facebook yang penuh dengan keluhan, dan problem sejenisnya, lalu nggak mau mikirin yang berat-berat macam ekonomi, politik, hukum, pemerintahan, dan menganggap semua itu bikin bete, berarti ada yang salah dengan dirimu. Jujur saja nih. Berarti kamu udah malas mikirin orang lain, karena kamu disibukkan dengan urusan kamu sendiri. Iya nggak sih?

Sobat, kamu perlu tahu dan memperhatikan dalam kehidupan ini. Persoalan kehidupan kita, sebenarnya bisa disederhanakan dengan pengelompokkan sebagai berikut: keperluan pribadi, keluarga, masyarakat, dan juga negara, lebih keren lagi, urusan seluruh dunia.

Dalam kitab Mafahim Siyasiyah dijelaskan bahwa politik adalah ri’ayatusy syu’unil ummah, alias pengaturan urusan ummat. Adapun pengaturan urusan ummat tidak melulu urusan pemerintahan seperti sangkaan banyak orang, melainkan termasuk di dalamnya aspek ekonomi (iqtishadi), pidana (uqubat), sosial (ijtima’i), pendidikan (tarbiyah) dan lain-lain.

Buktinya apa tuh? Islam, udah ngatur masalah ini sejak pertama kali Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam mendirikan pemerintahan Islam di Madinah, lalu dilanjut generasi Khulafa ar-Rasyidin, Tabi’in, Tabiut Tabi’in, salafus shalih sampe terakhir di Turki. Sepanjang rentang waktu itu, masyarakat dan negara diatur oleh Islam.
Sayangnya, sejak tanggal 3 Maret 1924, yakni saat Musthafa Kemal at-Taturk, pria jahat dan ambisius keturunan Yahudi menghancurkan pemerintahan Islam di Turki atas bantuan agen-agen Inggris, Islam nggak lagi diterapkan sebagai sebuah ideologi negara. Sampe sekarang, lho.

Jadi, tunggu apa lagi ? kamu mau kan negara kita yang tercinta ini menjadi negara yang sejahtera sebagaimana ketika masa Rasulullah dulu ? berbeda dengan keadaan negara kita saat ini, banyak sekali permasalahan yang tak kunjung usai bahkan semakin ruwet. Padahal tampu kepemimpinan terus berganti dan keadaan masih sama saja. Oleh karna itu, yuuk ngaji! berkemas tuk belajar, pelajari Islam kaffah.

Karna, udah ga jaman lagi galau-galauan mikirin pacaran, hang out, hura-hura dan mikirin diri sendiri, saatnya kita lakukan perubahan dengan berdakwah kepada keluarga, masyarakat sampai negara. Dakwah Islam kafah tentunya.

[Neng Fitri Komalasari]

Artikel Terkait

Back to top button