SIRAH NABAWIYAH

Rukanah bin Abdu Yazid: Pegulat Hebat itu Akhirnya Masuk Islam

Nama lengkapnya Rukanah bin Abdu Yazid bin Hisyam bin Abdul Muthalib bin Abdu Manaf al-Muthallib. Ia adalah seorang pemimpin Arab yang terkenal dengan kekuatannya. Selain badannya kekar dan besar, ia pun lincah berkuda.

Rukanah adalah seorang laki-laki kuat. Ia masih dalam kemusyrikan di awal-awal datangnya risalah Islam. Ia begitu tenar sebagai seorang pegulat hebat. Tidak ada seorang pun yang mampu menguncinya hingga tergeletak di tanah. Postur tubuh dan perawakannya yang besar tampak begitu kentara. Terlihat mencolok dibanding orang-orang di sekelilingnya.

Ibnu Ishaq mengatakan, “Abu Ishaq bin Yasar berkata kepadaku: Rukanah bin Abdu Yazid bin Hisyam bin Abdul Muthallib bin Abdu Manaf adalah orang Quraisy yang paling kuat. Suatu hari ia bersama Rasulullah di suatu kampung Mekah (sebelum hijrah). Rasulullah berkata kepadanya: “Wahai Rukanah, tidakkah engkau bertakwa kepada Allah dan menerima dakwahku?”. Ia menjawab, ‘Seandainya aku mengetahui apa yang engkau serukan itu adalah kebenaran, pasti aku akan mengikutimu.’

Rasulullah kemudian menimpali “Bagaimana kiranya kukalahkan engkau dalam gulat. Apakah engkau akan meyakini kebenaran perkataanku?.” Ia menjawab: Iya. Rasulullah berseru: “Ayo berdiri. Akan kukalahkan engkau.”

Abu Ishaq melanjutkan kisahnya, “Rukanah pun menyambut tantangan itu. Keduanya pun duel gulat. Rasulullah menyergapnya dan berhasil menjatuhkannya. Rukanah pun tak berdaya.

Penasaran dengan kekalahannya, Rukanah berkata: ‘Kita ulangi wahai Muhammad’. Keduanya pun kembali bergulat. Rukanah kembali berkata: ‘Wahai Muhammad, luar biasa, kau berhasil mengalahkanku!’ Rasulullah bersabda: ‘Yang lebih luar biasa dari ini pun akan kutunjukkan jika engkau mau. Jika engkau bertakwa kepada Allah dan menaatiku’. ‘Apa itu?’ tanya Rukanah. Nabi menjawab: ‘Akan kupanggil pohon yang engkau lihat itu. Dan dia akan datang kepadaku’. ‘Panggillah’, tantang Rukanah. Lalu pohon itu pun datang hingga ke hadapan Rasulullah. Kemudian Rasulullah berkata kepada pohon itu: ‘Kembalilah ke tempatmu’. Pohon itu pun kembali ke tempatnya semula.

Bukannya masuk Islam, Rukanah malah pergi menuju kaumnya seraya menuduh Rasulullah sebagai penyihir. “Wahai anak-anak Abdu Manaf, Muhammad telah menyihir masyarakat. Demi Allah, aku tidak pernah melihat penyihir yang lebih sakti darinya,” kata Rukanah kepada kaumnya.

Rukanah tak kunjung masuk Islam hinga terjadi peristiwa Fathul Makkah. Abu al-Yaqzhan mengatakan, ketika Rukanah datang kepada Nabi untuk memeluk Islam di hari Fathul Makkah, ia berkata, “Demi Allah, aku mengetahui jika engkau bergulat denganku, engkau akan mendapat pertolongan dari langit”.

Usai masuk Islam, Rukanah kemudian pindah ke Madinah dan tinggal di kota Nabi Saw hingga wafat di awal pemerintahan Muawiyah.

Pelajaran dari peristiwa ini adalah, betapa pun orang-orang musyrik sombong dalam menolak Islam, ternyata Rasulullah tidak menyerah untuk mendakwahi mereka. Rasulullah pun tetap berlaku ramah kepada mereka.

Peristiwa ini juga menunjukkan pendekatan dakwah kepada satu orang berbeda dengan yang lainnya. Tidak semua orang dapat menemukan hidayah melalui pendekatan ceramah. Bahkan kadang seseorang malu menerima dakwah dengan cara ceramah. Namun ia akan mengakui keunggulan dan kebenaran yang dibawa orang lain apabila bisa mengalahkannya dalam bidang yang ia geluti.

Oleh karena itu, terkadang seseorang lebih menerima orang yang seprofesi dengannya ketika mendakwahinya. Rukanah, seorang pegulat hebat tak tertandingi di zamannya, ternyata bisa dikalahkan oleh Rasulullah Saw dalam bergulat dan kemudian hari mendapatkan hidayah untuk masuk agama Islam. Alhamdulillah. [shodiq ramadhan]

Artikel Terkait

Back to top button