NASIONAL

Safari Dakwah ke Indonesia, Ulama Palestina Ingatkan Masih ada Bangsa di Dunia ini yang Belum Merdeka

Jakarta (SI Online) – Sekitar 39 ulama dan dai asal Palestina dilepas kembali ke tanah airnya setelah selama dua pekan melakukan safari dakwah di Indonesia. Program Safari Ramadhan yang dilanksanakan Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) itu dimulai sejak 16 Mei dan berakhir pada 30 Mei 2018.

Sekretaris Jendral KNRP Suhartono TB mengatakan, para ulama dan dai itu disebar di 20 provinsi di Indonesia seperti Bengkulu, Yogyakarta, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Aceh, Sumatera Selatan, Banten, Sulawesi Tengah, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat, Jakarta, Jambi, Gorontalo, Riau, Kepulauan Riau, Lampung dan Sulawesi Tenggara.

Misi utama safari dakwah ini adalah untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat Muslim Indonesia, sekaligus mengingatkan bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka untuk terus ikut ambil bagian dalam menciptakan perdamaian dunia. Termasuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa Palestina.

“Misi utama bukan menggalang dana, tapi misi kebangsaan mengingatkan kembali cita-cita bangsa ini bahwa masih ada di dunia ini satu bangsa yang belum merdeka yang warganya lebih dari 70 persen hidup di luar tanah kelahirannya,” ungkap Suhartono kepada sejumlah media, di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis malam (31/05/2018).

Suhartono menambahkan, melalui safari dakwah Ramadhan ini, KNRP ingin mengingatkan bangsa Indonesia supaya peduli dan ambil posisi terdepan untuk mengembalikan hak-hak hidup bangsa palestina. Sebab bagi bangsa Indonesia, membela Palestina bukan hanya karena faktor kemanusiaan, tetapi karena faktor iman. “Di Palestina ada Masjid Al Aqsha,” kata dia.

Suhartono juga menceritkan sedikit kesan para ulama itu saat berdakwah di Indonesia. Mereka, kata dia, sangat terkesan dengan sifat dan sikap masyarakat Indonesia. “Kami lebih banyak belajar dari kalian dari pada kami yang mengajarkan kalian,” kata Suhartono menirukan ungkapan para ulama Palestina itu.

Para ulama Palestina itu juga mengaku heran dan terkagum, bagaimana Islam bisa masuk ke Indonesia bahkan hingga ke pulau-pulau di pelosok. Padahal Islam masuk ke Indonesia tanpa melalui jalan peperangan. “Mereka terkesan, bagaimana di pulau-pulau terpencil ada orang shalat,” kata dia.

red: shodiq ramadhan

Back to top button