SUARA PEMBACA

Sebelum Semua Terserang Virus LGBT

Kerap menghebohkan dunia media sosial, kini kaum penyuka sesama jenis ini tak lagi sungkan untuk menampakkan wajah mereka di khalayak ramai. Mereka bahkan dengan bangga memperjuangkan pemahaman mereka agar mereka diakui di tengah masyarakat hingga secara legal di hadapan hukum. Walaupun perilaku menyimpang ini terbukti mendatangkan kerusakan lain, mereka mengklaim berusaha dengan keras untuk memperjuangkan hak asasi.

Semakin sering kita disodori berita yang membuat kita miris dengan kabar adanya perilaku kaum sodomi ini. Dan luar biasanya bahkan mereka telah menyasar anak di bawah umur di berbagai daerah di Nusantara. Sebut saja berita berapa pekan lalu bahwa ada puluhan pelajar SMP dan SMA di Tulungagung melalukan aktivitas seks sesama lelaki. Di daerah kecil di pinggir Provinsi Jawa Timur ini bahkan telah teridentifikasi bahwa beberapa di antara pelaku seks sejenis ini positif terkena HIV/AIDS. Hal ini telah membuktikan bahwa perilaku LGBT menjadi faktor penambah angka HIV/AIDS di Tulungagung yang notabene adalah penyakit berbahaya, menular, dan mengancam nyawa.

Sebenarnya telah banyak bukti yang menerangkan bahwa perilaku LGBT ini mendatangkan kesengsaraan bagi umat manusia. Bahkan telah sampai pada kita kisah kaumnya Nabi Luth yang dilaknat Allah akibat berperilaku sodomi yang hewan saja tidak melakukan hal yang demikian. Namun justru beberapa tokoh di negeri +62 ini memberikan ruang bahkan mengapresiasi kaum yang dilaknat tersebut. Bahkan gerakan LGBT di negeri ini dan di dunia umumnya secara masif bergerak memperbesar tubuhnya dengan sokongan dana yang sangat besar dari berbagai kalangan. Berbagai perusahaan dunia telah menjadi sumber dana untuk mendukung LGBT. Sebut saja Facebook, Twitter, Apple, Microsoft dan sederet brand dunia turut mendanainya.

LGBT tidak lagi dapat dihentikan pada level individu. Bagaimana tidak, secara individu kita mungkin bisa sekuat tenaga menghindarinya. Namun hari ini promosi bahkan tontonan di media maya yang banyak disuguhkan di depan mata kita, didominasi hal-hal yang berbau porno. Hebatnya, justru promosi dan tontonan ini malah mendapat aliran dana yang sangat besar dan anehnya banyak peminatnya.

Lebih jauh lagi, kaum pelangi ini sudah bergerak masif memasuki hukum pemerintahan untuk melegalkan eksistensi mereka. Salah satu badan PBB yaitu USAID terang-terangan mengadakan proyek besar berjudul “Being LGBT In Asia” yang dimulai sejak 2014. Tidak tanggung-tanggung dana sebesar 8 juta US Dollar (sekitar 108 milliar rupiah) dikucurkan untuk proyek ini di 4 negara yaitu Indonesia, China, Filipina, dan Thailand.

Apalagi LGBT telah mendapatkan dukungan dan dilindungi oleh peradaban Kapitalis. Paham liberal ala Barat ini membuat manusia menjadi liar melebihi binatang. Didukung dengan berlakunya sistem Demokrasi Sekuler yang memberi jalan bagi mereka untuk tetap bertahan bahkan mempromosikan kemaksiatannya. Sistem yang menuhankan akal pikiran manusia untuk membuat aturan ini nyatanya menghasilkan sistem kehidupan yang penuh kerusakan. Wajar, itu karena akal manusia terbatas bahkan tidak mampu menentukan yang baik atau buruk bagi diri kita sendiri.

Maka untuk menghentikan perbuatan yang tidak manusiawi ini perlu mencabut sistem demokrasi sekuler yang saat ini banyak diemban negeri-negeri muslim. Untuk diganti dengan sistem Islam yang tidak hanya menerapkan rajam saja, tetapi menerapkan dan menjaga syariat Islam yang telah diturunkan Allah untuk mengatur kehidupan manusia. Karena jelas, Islam memandang LGBT adalah kriminalitas yang harus dihentikan. Perbuatan yang tidak sesuai dengan kodrat ini jelas sebuah kemaksiatan yang hari ini diorganisasi secara apik oleh dunia Barat.

Kita perlu menyadari bahwa kerusakan hari ini karena banyak syariat Islam yang telah diabaikan. Setiap kemaksiatan yang kita tanam akan menghasilkan kesengsaraan hidup. Allah telah berfirman dalam Muhammad ayat 38, “Dan, jika kamu berpaling niscaya Allah akan mengganti(mu) dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu (ini)”. Pilihannya, kita mau kembali pada syariat Islam atau Allah musnakan kita dengan hina karena bermaksiat. Naudzubillahi.

Sehingga kita harusnya kembali kepada syariat Islam yang membawa kemuliaan bagi kehidupan manusia. Sedangkan syariat Islam hanya akan terjamin tegak dan terterapkan sempurna jika ada Daulah Islam dan khalifah pemimpin umat. Daulah Islam yang akan mengubah ideologi kapitalis sekuler dengan ideologi Islam yang membawa rahmat bagi seluruh alam karena aturannya langsung dari Sang Pencipta dan Pemilik Jagat Raya ini.

Salis F. Rohmah
(Alumnus Universitas Airlangga)

Artikel Terkait

Back to top button