MUHASABAH

Segera Terbit Buku Corona Dua Bab: BAB 1 NEW NORMAL, BAB 2 HERD IMMUNITY

Komunitas virus Corona sedang gembira-ria. Mereka senang mendengar bahwa tak lama lagi akan terbit “Buku Corona.” Buku ini akan menguraikan kepada mereka tentang cara untuk menulari manusia lebih gencar lagi.

Di Indonesia, komunitas virus Covid-19 tengah bersiap-siap menyambut peredaran buku yang sangat mereka tunggu-tunggu itu. Para penguasa sedang merampungkan naskah finalnya. Siap cetak.

Para pemuka Corona saat ini sedang banyak menggelar “book review” (bedah buku) untuk naskah Buku Corona Dua Bab itu. Berikut hasil bedah naskah buku dua bab tsb.

BAB 1: NEW NORMAL
Para pakar di masyarakat Corona berpendapat New Normal (Kelaziman Baru) yang akan diberlakukan pasca-PSBB masih akan menyulitkan mereka untuk menulari manusia secara massal. Sebab, panduan New Normal akan menganjurkan dengan sangat agar orang selalu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan sesering mungkin.

A. Pakai Masker
Hari-hari dan minggu-minggu pertama setelah selesai PSBB, orang masih akan memakai masker. Minggu ketiga atau bahkan minggu kedua, orang akan mulai mengabaikannya. Anggap enteng. Kalau teringat, dipakai. Kalau lupa, lanjutkan saja. Pada tahap seperti ini, para komandan Corona akan memberikan aba-aba kepada pasukannya agar memanfaatkan sikap abai masker itu untuk melancarkan agresi. Para ahli strategi di komunitas Corona memperkirakan peluang penularan menjadi lebih terbuka.

B. Jaga Jarak
Manusia mulai merasa letih dengan jaga jarak. Toh, ‘tidak ada masalah’ kalau tak jaga jarak. Nah, ditambah dengan abai masker, berarti sosok manusia-manusia yang malas menjaga jarak semakin menggiurkan bagi virus Corona. Abaikan masker, bosan jaga jarak. Semakin terbuka lebar ekspansi teritorial.

C. Cuci Tangan
Kalau sudah sering tak pakai masker dan tak perduli jarak, pastilah akan berdampak ke kebiasaan cuci tangan juga. Apalagi, misalnya, fasilitas untuk ini belum tentu tersedia di setiap lokasi. Lagi pula, cuci tangan sering harus antri panjang. Entah di mana pun itu. Buang-buang waktu. “Ah, sudahlah. Sekali ini tak usah cuci tangah dulu.” Diperkirakan akan berlanjut esok hari dan seterusnya.

Jadi, para pemuka Corona berkesimpulan bahwa Bab 1 ini akan membuka peluang baru. Yaitu, peluang menggencarkan kembali ‘browsing’ mereka untuk mencari mangsa yang berposisi ‘sitting duck’ setelah manusia melakukan hal-hal yang dijelaskan di sub-bab 1-A, 1-B, dan 1-C di atas.

Begini kira-kira prediksi para pemuka Corona yang membedah Bab 1. Menyenangkan. Peluang bagus. Bisa meningkatkan target penularan. Dan pasukan Corona siap 24 jam.

BAB 2: HERD IMMUNITY

Tetapi, yang paling ditunggu-tunggu adalah Bab 2. Tentang Herd Immunity. Yaitu, lanjutan logis dari Bab 1 yang berisi New Normal tadi. Bagi komunitas Corona, New Normal adalah ‘pengantar’ menuju Herd Immunity. Yaitu, proses untuk ‘membeli’ kekebalan alami dengan korban yang tak terduga berapa banyaknya. New Normal dan Herd Immunity adalah dua sisi di satu keping uang logam.

New Normal adalah halaman depan ‘slaughtering house’ (rumah jagal) yang disiapkan sendiri oleh para penguasa. Para pemuka komunitas Corona menyebut rumah jagal itu dengan istilah Herd Immunity (HI).

Bab 2 inilah yang mereka tunggu-tunggu. Setelah panduan-panduan Bab 1 berjalan lancar, itu berarti implementasi Bab 2 bakal seru. Yes! Karena, HI adalah bentuk ‘natural selection’ (seleksi alam) yang prosesnya akan diserahkan sepenuhnya kepada virus Corona. Suka-suka mereka. Yang bisa bertahan, selamatlah. Yang tak sanggup, selamat jalan.

Bab 2 ini tidak punya sub-bab. Tidak seperti Bab 1, New Normal. Sebab, kata para pemuka Corona yang membedah buku ini, proses seleksi alam tidak bertele-tele. Pasalnya, semua mangsa tidak lagi menganggap penting Bab 1 di atas. Tugas virus semakin mudah.

Sebagai penutup, resensi buku ini menyimpulkan bahwa Buku Corona Dua Bab itu memerlukan penambahan satu bab lagi. Supaya sempurna. Para pemuka Corona yang membedah buku berpendapat, secara otomatis harus ada Bab 3. Yaitu, bab tentang Kuburan Massal.

Mereka akan mengusulkan kepada para penulis “Buku Corona Dua Bab” agar mencantumkan hal-ihwal Kuburan Massal itu.[]

27 Mei 2020

Asyari Usman
(Penulis wartawan senior)

sumber: facebook asyari usman

Artikel Terkait

Back to top button