SILATURAHIM

Semangat Bela Palestina Tidak Boleh Dilupakan

Jakarta (SI Online) – Permasalahan Palestina masih menjadi fokus perhatian MER-C. Selain membangun Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza dan program kemanusiaan lainnya, MER-C terus bergerak melakukan Safari Kemanusiaan ke berbagai elemen bangsa untuk menggalang dukungan dalam rangka mendorong kemerdekaan Palestina.

Pada Selasa, 15 November 2022, Ketua Presidium MER-C, dr. Sarbini Abdul Murad menyambangi Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Kunjungan ini diterima oleh Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A, di Gedung Rektorat.

“MER-C concern membela Palestina. Kami membangun RS Indonesia di Gaza. Setelah itu, kita tidak mungkin diam melihat problematika Palestina yang masih berlangsung, makanya kita coba melakukan Safari Kemanusiaan untuk Palestina dengan bertemu tokoh agama Katholik, bertemu kelompok Hindu, dsb,” ujar Sarbini saat menjelaskan alasan kunjungannya.

“Kami ingin menyuarakan bahwa kita mendukung Palestina dan kemerdekaan Palestina. Kondisi Palestina hari ini terjepit. Negara-negara Arab sudah banyak yang membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Persoalan Palestina seperti terlantar. Kita ingin sampaikan pada rakyat Palestina bahwa kalian tidak sendiri, ada rakyat Indonesia bersama kalian,” lanjutnya.

Rektor UIN Syarif Hidayatullah periode 2019-2023 itu memberikan apresiasi positif pada kiprah MER-C selama ini dan mendukung upaya-upaya yang tengah dilakukan MER-C untuk Palestina.

Ia juga menyampaikan bahwa semangat dalam membela Palestina tidak boleh dilupakan apalagi padam.

“MER-C telah melakukan banyak hal dari segi kemanusiaan dan dakwah, khususnya dalam masalah Palestina. MER-C telah berkomitmen membantu di masa sulit, konflik, perang untuk kesehatannya,” ujar Amany Lubis.

“Langkah MER-C dan banyak teman yang membela Palestina sudah betul bahwa semangat ini tidak boleh dilupakan atau padam, meski banyak kesulitan yang dihadapi, seperti mau masuk Gaza yang sulit, mau kirim bantuan juga sulit. Namun kita tidak boleh pesimis, dan tetap optimis. Perjuangan kita belum selesai dan harus dilanjutkan terus,” tambah Amany.

Lebih lanjut rektor wanita kelahiran Kairo 59 tahun silam ini juga berharap agar semangat tersebut tetap harus digalang dan disosialisasikan ke berbagai kalangan.

“Kepada generasi muda, mahasiswa, pengusaha, akademisi, peneliti, dsb, perlu terus untuk dibangkitkan semangatnya untuk membahas Palestina supaya ter update berita-berita yang ada. Apabila ada kontribusi pemikiran, bagaimana bisa memberikan solusi bagi permasalahan yang ada itu lebih baik,” tambahnya.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button