RESONANSI

Sembilan Alasan AM Sangadji Harus Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional

Abdul Mutholib Sangadji, atau di banyak kalangan dikenal dengan nama AM Sangadji adalah anak muda yang berasal dari negeri Rohomoni, pulau Haruku, Maluku. Beliau lahir pada 3 Juni 1889. Ayahnya bernama Abdul Wahab Sangadji dan ibu bernama Sitti Saat Pattisahusiwa.

AM Sangadji adalah anak remaja yang tumbuh dengan jiwa religius dan rasa nasionalisme, hal ini bisa kita dapatkan dalam berbagai kesaksian yang disampaikan beberapa tokoh terkait beliau.

“Sikap nasionalisme ini sudah terbawa sejak beliau masih kecil, bagaimana beliau melakukan pemberontakan kecil-kecilan saat bersekolah, sebab melihat ketidakberpihakan kepada kaum pribumi, anak-anak bangsawan semisal anak Belanda dan China lebih diutamakan ketimbang pribumi sendiri.”

Garis  besar ini saya dapat dari tulisan yang dibuat cucu beliau sendiri, yakni Sam Habib Mony dalam buku “AM Sangadji: Menuju Indonesia Merdeka.”

Tulisan kali ini akan lebih banyak membahas alasan kenapa AM Sangadji harus mendapatkan gelar Pahlawan Nasional. Sebab sampai tulisan ini dibuat, gelar pahlawan itu belum juga didapatkan oleh AM Sangadji. Padahal kita tahu dalam berabagai literatur sejarah yang membahas HOS Tjokroaminoto dan Sarekat Islam pasti akan muncul nama AM Sangadji di sana. Sehingga perlu sekali bagi saya untuk memberikan alasan-alasan kenapa AM Sangadji harus diberikan gelar pahlawan.

Setidaknya ada sembilan alasan AM Sangadji harus diberikan gelar pahlawan.

Pertama: AM Sangadji sudah melawan kolonial sedari remaja.

Seperti di awal mukadimah yang penulis tulis, AM Sangadji sudah melakukan perlawanan itu sedari masih duduk dibangku sekolah dasar. Pemberontakan-pemberontakan itu beliau buat atas dasar melihat ketidakadilan dan ketidakjujuran para penjajah dalam memberikan perhatian di dunia sekolah. Yang bisa bersekolah hanyalah mereka yang berdarah bangsawan Belanda dan China, sementara pribumi yang bisa merasakan bangku sekolah hanyalah mereka yag berdarah ningrat.

Sebab AM Sangadji ayahnya yang bernama Abdul Wahab Sangadji adalah raja pada negerinya sehingga ia dan saudara-saudarinya bisa merasakan bagaimana bersekolah. Sementara teman-teman bermainnya yang notabene pribumi dan bukan bagian dari keturunan ningrat tidak bisa merasakan hal itu. Sebab itulah AM Sangadji melawan ketidakadilan yang dirasakan oleh teman-teman sepermainannya saat itu.

Jadi perlawanan AM Sangadji sudah tertanam sedari beliau masih remaja dan perlawanan itu terus ada sampai beliau wafat pada 1949.

1 2 3 4Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button