OPINI

Siklus Perubahan Politik 20 Tahunan: Adu kuat Jokowi Vs Mahasiswa

Banyak yang terkejut ketika tiba-tiba mahasiswa di seluruh Indonesia bergerak. Gerakan mahasiswa yang selama ini mati suri, mendadak bangkit. Menjadi zombie yang menakutkan.

Skalanya sangat luas dan massif. Aksi yang digelar pada Senin (23/9) secara harfiah, benar-benar terjadi di seluruh Indonesia.

Tidak hanya di kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Yogya, Surabaya, Medan, Malang, Makassar tapi meluas sampai kota-kota kecil yang relatif tidak pernah tersentuh aksi mahasiswa.

Di Brebes, Cirebon, Tangerang, dan bahkan di Bintan, yang berada “nun jauh” di Kepulauan Riau, mahasiswa juga turun ke jalan. Isunya sama : KORUPSI!

Pengesahan UU KPK dan pemilihan pimpinan KPK yang baru menjadi pemicu.

Peristiwa ini menyadarkan kita, siklus perubahan politik 20 tahunan sedang kembali berlangsung di Indonesia. Kita masih harus menunggu apakah akan mencapai titik kulminasi. Menjadi catatan baru sejarah politik kontemporer Indonesia, atau mentah di tengah jalan.

Dimulai dari Kebangkitan Nasional tahun 1908, Sumpah Pemuda tahun 1928. Setelah itu Indonesia merdeka tahun 1945, Soekarno menjadi Presiden RI pertama. Pada tahun 1965 terjadi pemberontakan komunis. Peristiwa ini memberi jalan tampilnya penguasa Orde Baru Soeharto.

Pada tahun 1998 Orde Baru ditumbangkan oleh gerakan Reformasi. Nah sekarang, meleset satu tahun, gerakan mahasiswa kembali muncul.

Coba perhatikan. Seting peristiwanya, dan isu yang diusung juga sama persis.

Pada bulan Maret 1998 Soeharto secara aklamasi terpilih kembali sebagai presiden untuk ketujuh kalinya. Sampai sejauh itu tidak ada tanda-tanda Soeharto akan jatuh.

Pimpinan parpol, ormas, para tokoh dan cerdik cendekia masih menyampaikan puja-puji terhadap Soeharto. Dengan gelar Bapak Pembangunan, Soeharto mempunyai basis legitimasi yang sangat kuat.

Melalui gelombang aksi mahasiswa, dan berpuncak pada pendudukan Gedung MPR/DPR, pada 21 Mei 1998 Soeharto mengundurkan diri. Isu yang diusung mahasiswa saat itu adalah korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button