NASIONAL

Soroti PPP, Ketum Parmusi: Harus Ada Perubahan Akhlak Kader

Jakarta (SI Online) – Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) sebagai kelanjutan dari Partai Muslimin Indonesia yang berafiliasi ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada 1973, terus memberikan sumbangsih gagasan untuk partai berlambang Ka’bah itu.

Dalam Mukernas V Parmusi yang digelar di Jakarta, 20-22 Desember 2019, Parmusi terus mendorong agar dilakukan rekonsiliasi PPP. Mengingat saat ini PPP masih terbelah dalam dua kubu.

Menyikapi dinamika di tubuh PPP, Ketum Parmusi H Usamah Hisyam mengatakan, sebenarnya problem di tubuh partai yang saat ini dipimpin Suharso Monoarfa itu adalah soal akhlak kader.

PPP, kata Usamah, telah memiliki konsep prinsip perjuangan partai yang bagus. Hanya saja pada tataran implementasi tidak terjadi. Terutama persoalan akhlak.

“Sampai Ketua Umumnya ditahan, dua kali lagi. Ini bagaimana level ketua umum saja seperti itu,” kata Usamah.

Soal korupsi dan soal-soal lain yang kontroversial di tubuh PPP inilah yang membuat umat Islam Indonesia tidak lagi menyukai partai ini. Alhasil, pada pemilu legislatif lalu perolehan suaranya merosot tajam.

“Kader Parmusi terakhir yang memimpin PPP itu Buya Ismail Hasan Metereum. Saat itu PPP peringkat dua. Tahun ’99 drop, sampai sekarang 25 tahun meluncur tajam,” kata Usamah.

Karena perhatian atas nasib PPP itulah, para kader Parmusi dalam forum Mukernas V ini banyak memberikan masukan agar PPP sebagai wadah aspirasi umat yang dapat mengakomodai umat Islam dari beragam Ormas dapat diselamatkan.

“Parmusi sebagai salah satu penerus perjuangan Partai Muslimin Indonesia tentu memiliki tanggung jawab moral. Kalau PPP dibiarkan bisa tenggelam. Nanti 2024 tak ada lagi partai Islam,” tegasnya.

Mengenai adanya dorongan agar Parmusi menginisiasi lahirnya Parpol Islam baru, Usamah mengatakan sepanjang dirinya menjadi Ketum, agar hal itu tidak dilakukan.

“Janganlah dulu dirikan parpol. Bila tak ada solusi lain untuk menyaalurkan aspirasi baru kita bicara parpol,” kata dia.

red: shodiq ramadhan

Artikel Terkait

BACA JUGA
Close
Back to top button