NASIONAL

Syafii Antonio Dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Ekonomi Islam IAI Tazkia

Bogor (SI Online) – Ahli ekonomi syariah Muhammad Syafii Antonio dikukuhkan sebagai Guru Besar Illmu Ekonomi Islam di Institut Tazkia Bogor, Jawa Barat.

Pengukuhan dilakukan Senat Akademik IAI Tazkia di Auditorium Al Hamra, Kampus IAI Tazkia, Sentul City, Kabupaten Bogor, Kamis (09/02/2023).

Prof Syafii dikenal sebagai toloh yang turut mengembangkan ekosistem ekonomi syariah di Indonesia. Sejak tahun 90an, ia telah menulis puluhan buku, artikel ilmiah hingga diundang dalam seminar nasional maupun internasional.

Berbekal ilmu yang ia miliki, Prof Syafii mendirikan Institut Agama Islam (IAI) Tazkia dan telah menjadi dosen tetap selama lebih dari 20 tahun dan kini dikukuhkan sebagai Guru Besar. Ia menjadi Guru Besar pertama sejak Institut Tazkia berdiri.

Dalam prosesi pengukuhannya itu, Prof Syafii menyampaikan orasi ilmiah berjudul Model Leadership ProLM dan Tantang Sumber Daya Manusia Bisnis Pada Era Digital. Pidato itu menjelaskan urgensi ProLM Wisdom pada Era Digital dan Internet of Things (IOT).

“Seperti yang kita ketahui saat ini kita mengalami digital transformation yang luar biasa,” Jelas Prof Syafii.

Proses digitalisasi dan praktik online ini, lanjutnya, telah mengubah proses produksi, distribusi, pembiayaan, pemasaran bahkan cara konsumsi dan gaya hidup sekarang ini.

Ia pun menegaskan, ekonomi bisnis syariah turut terdampak perubahan ini dan perlu menyesuaikan diri dengan cepat.

“Bisnis berbasis syariah harus mampu memanfaatkan momentum ledakan digital ini agar melaju di jalur utama, melalu inovasi dan terobosan kreatif tanpa kehilangan jati diri dan nilai mulia,” katanya.

Menurutnya, jika sumber daya manusia memiliki visi yang kuat, berwawasan global, talenta dan skill tinggi serta berakhlak mulia, maka bisnis syariah akan tumbuh di Indonesia sambil memberi kontribusi terbaik untuk pembangunan.

“Dari ini kita bisa embracing digital era. Menghadapi VUCA, menghadapi era disrupsi dengan kekuatan Asmaul Husna dengan model sidik, amanah, fatonah, dan tablik yang meliputi secara spiritual, ekonomi, sosial, emosional, fisik,” pungkas Syafii.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button