Syekh Muraweh dan KH Shabri Lubis Serukan Umat Islam Jaga Al-Aqsha

Bogor (SI Online) – Ulama asal Palestina Syekh Dr. Muraweh Mosa Naser Nassar hadir menjadi pembicara di Majelis Taklim Dzikralilmu’minat di Masjid Siti Ruqoyah, Kota Bogor, Selasa lalu (16/9/2025). Ia didampingi Ketua Pecinta Al-Aqsha KH Ahmad Shabri Lubis selaku penterjemah.
Di hadapan jemaah pengajian yang mayoritas muslimah, Syekh Muraweh menyampaikan tentang sejarah, kemuliaan, keutamaan dan pentingnya Baitul Maqdis yang di dalamnya ada Masjidil Aqsha.
Saat ini, Masjidil Aqsha berada dalam ancaman Israel yang hendak membongkar dan menggantikannya dengan Kuil Solomon, tempat ibadahnya orang-orang yahudi.
“Lalu apa peranan kita untuk mempertahankan Baitul Maqdis? Apakah kita akan membiarkan begitu saja apabila tempat suci umat Islam dirusak? Kita semua akan dimintakan pertanggungjawaban oleh Allah Subhanahu wa taala,” kata Syekh Muraweh.
Terkait apa yang harus dilakukan umat Islam, ia membacakan salah satu hadis Nabi Muhammad SAW tentang Baitul Maqdis.
Nabi sallallahu alaihi wasallam pernah ditanya oleh Siti Maimunah RA, seorang sahabiyah yang menjadi pembantu Nabi sallallahu alaihi wasallam. Maemunah bertanya, “Ya Rasulullah, beri kami fatwa tentang Baitul Maqdis. Apa yang harus kami lakukan? Nabi katakan bahwa Baitul Maqdis adalah negeri padang mahsyar. Berangkatlah kalian ke sana dan salatlah di sana. Karena sekali salat di Baitul Maqdis seperti 1000 kali salat di luar Baitul Maqdis. Ya Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika kami tidak bisa berangkat ke sana? Nabi katakan, “Kirimlah minyak ke sana, jangan biarkan lampunya padam. Siapa yang mengerjakan itu maka dia mendapat pahala seperti datang ke sana.”
“Minyak yang kalian kirim ke sana menghidupkan lampu-lampunya. Ini isyarat dari Nabi. Maksudnya apa? jadikan itu tempat tetap menjadi masjid, tetap bisa dipakai salat, tetap dipakai baca Quran, tetap dipakai ibadah apa saja. Pertahankan itu tempat sebagai masjid,” jelas Syekh Muraweh.
Penjelasan ditambahkan Kiai Shabri, di dalam riwayat yang lain terkait hadis tersebut yaitu bahwa siapa yang mengirimkan minyak ke Baitul Maqdis dia seperti orang yang sudah salat di dalamnya.
“Jadi dengan ikut andil dalam mempertahankan Baitul Maqdis itu pahalanya pahalanya seperti salat di sana yang pahalanya 1000 kali lipat, artinya seperti salat selama 7 bulan di masjid lain. Lalu mengirimkan minyak itu maksudnya adalah berbuat apa saja yang bisa mempertahankan Masjidil Aqsha,” jelasnya.
“Jadi lakukanlah sesuai kemampuan kita, yang jadi guru maka kita bela Baitul Maqdis dengan mengajarkan tentang keutamaannya kepada para murid, yang jadi pengusaha gunakan hartanya untuk membela Al-Aqsha, yang jadi wartawan jadikan minyak kita itu adalah pena kita yang menyebarkan tentang Baitul Maqdis, yang jadi ibu maka didiklah anak-anak kita dengan menanamkan kecitaan kepada Masjidil Aqsha dan seterusnya,” tambah Kiai Shabri.
Dengan demikian, setiap apa yang kita lakukan untuk membela Masjidil Aqsha mudah-mudahan menjadi pahala di sisi Allah SWT. Selain itu, Kiai Shabri juga mengingatkan jemaah untuk terus melakukan perlawanan terhadap Zionis dengan memboikot produk-produk yang terafiliasi mendukung Israel.
red: adhila