OASE

Anjing Saja Marah Ketika Rasulullah Dihina

Kalau kita jumpai manusia yang benar-benar menghina Nabi atau Rasul, maka sebenarnya derajat mereka lebih hina dari binatang. Mengapa demikian? karena binatang yang dianggap haram najis dan hina saja masih memiliki naluri kebenaran dan rasa takut yang tinggi kepada Allah Ta’ala, ketika ada manusia yang mulia derajatnya dihina, maka tak segan-segan binatang pun membelanya.

Dalam sebuah kisah diceritakan, suatu hari ada seorang pendeta menghina Nabi shalallahu ’alaihi wa alihi wasallam, sedangkan di sana ada seekor anjing pemburu yang terikat. Maka saat dia mulai mencela Nabi shalallahu ‘alaihi wa alihi wasallam, anjing tersebut menyalak dengan keras, kemudian menerkam si oknum itu dan mencakar wajahnya dengan sadis. Orang itu pun mati seketika. Karena kejadian ini, ada sekitar 40.000 orang Mongol masuk Islam. (Ad Durarul Kaminah 3/202, Al-lmam Adz-Dzahabi menyebut kisah ini dalam Mu’jamus Syuyukh 387).

Itulah hakikatnya jika manusia dikatakan lebih rendah derajatnya karena pikiran dan otaknya lebih rendah dari binatang. Sungguh Allah Ta’ala akan isi neraka jahanam dengan mereka para musuh musuh agama dan penghina Nabi, sebagaimana Allah Ta’ala, berfirman:

وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِّنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ  ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَّا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَّا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ ءَاذَانٌ لَّا يَسْمَعُونَ بِهَآ  ۚ أُولٰٓئِكَ كَالْأَنْعٰمِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ  ۚ أُولٰٓئِكَ هُمُ الْغٰفِلُونَ

Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah.” (QS. Al-A’raf 7: Ayat 179)

Yakni Kami sediakan mereka untuk isi neraka Jahannam, dan hanya amal ahli nerakalah yang dapat mereka kerjakan. Karena sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala ketika hendak menciptakan mereka, Dia telah mengetahui apa yang bakal mereka amalkan sebelum kejadian mereka.

Mereka tidak memanfaatkan sesuatu pun dari indera-indera ini yang telah dijadikan oleh Allah sebagai sarana untuk mendapat hidayah.

Mereka yang tidak mau mendengar perkara yang hak, tidak mau menolongnya serta tidak mau melihat jalan hidayah adalah seperti binatang ternak yang terlepas bebas. Mereka tidak dapat memanfaatkan indera-indera tersebut kecuali hanya yang berkaitan dengan masalah keduniawian saja.

Karena itu, disebutkan bahwa barang siapa yang taat kepada Allah, maka dia lebih mulia daripada malaikat kelak di hari dia kembali ke alam akhirat. Dan barang siapa yang kafir kepada Allah, maka hewan ternak lebih rendah daripadanya.

Dan bagi mereka para penghina Agama dan NabiNya, tidak hanya lebih rendah dari binatang ternak, bahkan lebih rendah dan hina dari pada anjing, binatang yang najis. Kalau tidak mau bertobat maka tempat yang layak adalah neraka jahannam, Na’udzhubillah min dzalik. Wallahu a’lam

Abu Miqdam, Komunitas Akhlaq Mulia

Artikel Terkait

Back to top button