NASIONAL

NKRI Berdasarkan Ketuhanan YME, Ateis Tidak Diperbolehkan

Bogor (SI Online) – Prilaku musyrik atau menyekutukan Allah dalam ajaran Islam adalah kezaliman yang sangat nyata.

Musyrik masih mengakui Tuhan walaupun menyukutukan dengan Tuhan lainnya, tetapi kalau ateis itu lebih parah dari musyrik karena tidak mengakui Tuhan sama sekali.

“Alhamdulillah kita bersyukur di negara kita tidak boleh hidup ateis karena dasar negara kita yang pertama adalah Ketuhanan yang Maha Esa, tauhid kepada Allah Swt,” ujar KH Didin Hafidhuddin dalam kajian online pada Ahad lalu (7/6/2020).

Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu mengatakan bahwa pendiri bangsa Indonesia sudah melandasi negeri ini dengan dasar Ketuhanan yang Maha Esa.

“Para pendiri bangsa sudah mencatat dengan tinta emas, dalam mukadimah UUD 45 alinea ke 3 yang menggambarkan masyarakat kita yang beragama bukan masyarakat yang ateis yang tidak mengenal Tuhan,” ungkap Kiai Didin.

“Disebutkan dalam alinea ke 3 bahwa kemerdekaan Indonesia atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa, artinya bahwa sejak dahulu kita adalah bangsa yang beragama,” tandasnya.

red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button