NASIONAL

Terobosan Pendidikan di Tengah Pandemi, Muhammadiyah Luncurkan EdutabMu

Jakarta (SI Online) – Sebagai jawaban terobosan akses pendidikan, Muhammadiyah meluncurkan program Edutabmu, Selasa (17/8/2021).

 Edutabmu adalah program akselerasi pendidikan yang digagas oleh Lazismu Pusat bersama perusahaan teknologi asal Korea Selatan Enuma.

Hilman Latief, Ketua Badan Pengurus Lazismu Pimpinan Pusat Muhammadiyah menegaskan bahwa EduTabMu merupakan langkah strategis untuk mengakselerasi proses pembelajaran untuk anak-anak yang bersekolah di daerah yang memiliki keterbatasan internet, termasuk di wilayah kepulauan dan daerah-derah terpencil.

Melalui EdutabMu ini langkah-langkah kecil dengan semangat besar untuk mewujudkan “pendidikan bermutu untuk semua” dan mengakeselerasi pembelajaran dalam hal literasi, numerasi dan Bahasa.

Melibatkan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, EdutabMu menurut Ketua Badan Pengurus Pusat Lazismu Hilman Latief akan memangkas gap atau jarak akses pemerataan pendidikan di daerah minim akses di seluruh Indonesia.

“ini sangat bermakna bagi kami, bermakna bagi murid kami, bagi bangsa kami, anak asuh kami dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan bukan hanya di masa pandemi, tapi juga untuk memangkas gap antara wilayah di Timur dan daerah terluar, daerah remote dengan kota,” tutur Hilman dalam peluncuran EdutabMu.

Terobosan ini sebenarnya telah dirancang sebelum pandemi. Hilman menuturkan pertemuannya dengan Duta Besar Korea Selatan Umar Hadi pada 2019 yang menjadi perantara awal pertemuan dengan Enuma.

Setelah menjalin komunikasi dan diskusi dengan Enuma selama berjam-jam pada berapa kesempatan melalui sambungan telepon, Hilman menuturkan akhirnya Muhammadiyah sepakat menjalin kerjasama untuk pengembangan pendidikan berbasis teknologi.

Proses perencanannya pun menurut Hilman tidak mudah, persiapan kurikulum hingga sistematisasi pedagogis secara digital juga dikerjakan bersama setiap pekannya antara Enima, Majelis Dikdasmen Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah selama satu setengah tahun.

Kerjasama dengan Enuma menurut Hilman akan dilakukan selama tiga tahun dengan hitungan 2 tahun berikutnya untuk evaluasi. Kerjasama ini menurutnya strategis bagi Persyarikatan Muhammadiyah yang menggelar puluhan ribu lembaga pendidikan di seluruh Indonesia.

“Terimakasih pada Enuma untuk kerjasama ini. Saya pikir ini hanyalah awal dari kerjasama kita,” kata Hilman.

“Ini hanyalah awal dan kami berharap tahun ini bisa menjalankan proyek dan evaluasi dan belajar bagaimana masyarakat Indonesia, murid dan guru bisa beradaptasi dengan kultur baru pembelajaran dan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di negara ini,” pungkasnya.

Rep: Agusdin/Muhammadiyah.or.id

Artikel Terkait

Back to top button